Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Terobosan Baru, Pengobatan Kanker Tanpa Efek Merontokkan Rambut

Imunoterapi (Immunotherapy), disebut-sebut sebagai terobosan revolusioner dalam rangka perang melawan kanker.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Terobosan Baru, Pengobatan Kanker Tanpa Efek Merontokkan Rambut
dvd-edu.blogspot.com
Ilustrasi terapi kanker 

TRIBUNNEWS.COM - Imunoterapi (Immunotherapy), disebut-sebut sebagai terobosan revolusioner dalam rangka perang melawan kanker.

Cara pengobatan yang sedang dalam masa ujicoba ini, diperkirakan baru bisa diberlakukan secara massal pada lima tahun mendatang, utamanya untuk kanker paru-paru dan kulit.

Sebagaimana dilansir Dailymail (1/6/2015), sejumlah hasil penelitian dan percobaan yang telah dipresentasikan pada konferensi American Society for Clinical Oncology di Chicago menunjukkan. imunoterapi menjadi jawaban atas pasien kanker kulit dan paru-paru yang sudah divonis meninggal dalam beberapa bulan ke depan.

Dalam satu percobaan Inggris, pasien kanker kulit stadium akhir saat ini telah menjalani hidup secara normal, bisa bekerja sebagaimana biasa dan diperkirakan masih bisa hidup sampai tua.

Beberapa di antara pasien yang mengikuti ‘percobaan’ itu, hanya perlu melakukan perawatan, dan sebagian lainnya butuh beberapa kali terapi rutin setiap minggu atau setiap bulan.

Satu di antara yang sukses menjalani pengobatan kanker dengan metode imunoterapi adalah, Vicky Brown (61).

Mantan dosen asal Cardiff, Inggris, pada 2006 lalu didiagnosis menderita kanker kulit yang sudah menyebar ke payudara dan paru-parunya.

BERITA REKOMENDASI

Pada 2013, dokter memvonis Brown hanya akan bisa bertahan hidup beberapa bulan lagi. Dia pun memutuskan ‘menjadi kelinci percobaan’ imunoterapi di RS Royal Marsden.

Dan setelah menjalani terapi beberapa minggu, kanker yang dideritanya dinyatakan hilang.

"Rasanya seperti obat ajaib. Ini (imunoterapi) telah memberi saya kehidupan hingga saat ini, setidaknya dua tahun (2013-2015). Dan mudah-mudahan tetap sehat di tahun-tehun berikutnya,” ujar Mrs Brown pada Dailymail.

Profesor Peter Johnson, direktur onkologi medis di Cancer Research Inggris, mengatakan, imunoterapi akan menjadi era baru pengobatan kanker.

“Tentu tidak untuk semua jenis kanker, tapi untuk beberapa jenis yang metode pengobatannya sedang dikembangkan,” tambah Peter.


Profesor Roy Herbst, kepala onkologi medis di Yale Cancer Centre di Amerika Serikat, mengatakan, imunoterapi bisa menggantikan kemoterapi sebagai 'pengobatan standar' untuk kanker.

“Setidaknya, lima tahun mendatang (imonoterapi sudah bisa digunakan secara massal),” tegasnya.

Selama ini, banyak pasien takut melakukan kemoterapi untuk mengobati kanker yang dideritanya.

Bukan hanya karena biaya, tapi juga terkait dampak yang diakibatkan kemoterapi, antara lain soal kerontokan rambut.

Imoterapi pun disebut-sebut sebagai cara pengobatan kanker yang bisa menepis ketakutan soal kemoterapi.

Roger Perlmutter, presiden penelitian di perusahaan obat Merck, mengatakan, sistem kekebalan tubuh manusia sebenarnya dilatih untuk melawan infeksi dan kanker.

Namun, beberapa jenis tumor dapat mengembangkan perisai pelindung, sehingga sistem kekebalan tubuh, kemoterapi dan obat-obatan lainnya menjadi tidak efektif untuk melawan kanker.

Karena itu, manipulasi kekebalan tubuh yang sekaligus bisa berfungsi sebagai penyerang sel kanker, lanjutnya, akan menjadi yang terpenting dalam sejarah medis. (tribunjateng/dailymail/musyafi)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas