Mata Merah Setelah Renang Bisa Jadi Terkena Urine
Mata merah setelah berenang di kolam renang, kemungkinan paling besar air di kolam itu terkontaminasi urine dan keringat.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Mata merah setelah berenang, apalagi jika tidak menggunakan kacamata renang, lumrah terjadi. Namun, tahukah Anda penyebab mata merah bukanlah kaporit, melainkan urine yang terkandung di dalam air kolam?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merilis pernyataan bahwa konten yang mengkontaminasi air kolam renang, seperti urine dan keringat, adalah penyebab mata merah saat berenang.
Konten-konten tersebut kemudian bercampur dengan klorin yang terkandung dalam air kaporit kolam renang, serta membentuk sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan mata memerah.
Menurut Telegraph, akibat yang diperoleh akan lebih parah lagi jika berenang di kolam renang dalam ruangan, yang sirkulasi udaranya kurang baik dan membuat konten-konten tersebut makin berakumulasi dalam air.
"Air jernih memang penting. Menggunakan kaporit dapat menjadi cara yang efektif untuk membuat air kolam renang bersih, namun itu tidak akan bekerja jika air terkontaminasi konten-konten lain," tulis isi laporan CDC.
Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa sebuah kolam renang bersih dari konten kontaminasi?
Berdasarkan pernyataan CDC, bau kaporit yang menyengat tidak bisa menjadi indikator kolam renang bersih, sebab bau menyengat itu justru datangnya dari bau urine dan keringat yang bercampur jadi satu.
"Semestinya kolam yang sehat tidak ada bau menyengat," demikian laporan CDC menulis.
Selain itu, kepala Program Renang Sehat CDC, Michelle Hlavsa, mengingatkan agar terus waspada ketika berenang.
"Penting bagi perenang untuk tidak menelan air kolam ketika berenang, serta tidak buang air dan bakteri tubuh di kolam. Mandilah dahulu sebelum berenang. Jangan juga berenang ketika sedang diare," peringatnya.
Tak hanya mata merah, air kolam renang yang terkontaminasi bakteri atau parasit Cryptosporidium juga dapat menyebabkan diare dan muntah. (Telegraph/Metro)