TRIBUNNEWS.COM - "Celana itu membuatku menderita, sangat berbahaya," demikian ucap Lesley Kime (31) kepada Daily Mail, mengomentari pengalamannya setelah dirawat di rumah sakit akibat infeksi kemih akut.

Komentar Kime itu mengacu pada celana jins ketat yang selama ini menjadi bawahan favoritnya ketika berpakaian, yang ternyata membuatnya harus menderita infeksi kemih selama sebulan lebih.

Sebelumnya, Kime memang pernah menderita penyakit yang sama sebanyak tiga kali dan ketiganya ia dapat saat menjalani masa hamil.

"Ketika penyakit itu muncul lagi pada Maret 2015 lalu, ku pikir aku akan hamil lagi. Setelah beberapa hari, malah terasa makin sakit," katanya.

Rasa sakitnya Kime ungkapkan seperti rasa terbakar, terlebih ketika buang air kecil. Ia juga mengaku tidak bisa beraktivitas bahkan tidur baik, sebab rasa sakitnya membuat ia sering menangis.

Setelah hasil tes urin Kime keluar dan menunjukkan adanya darah, dokter menyarankannya untuk segera dioperasi.

"(Menjelang operasi) suster menanyaiku apa yang sering ku pakai, dan aku memberitahunya baru-baru ini aku sering memakai jins ketat, sebab celana itu cocok dengan sepatu bot baruku."

Ia lalu terkejut ketika sang suster mengatakan bahwa kemungkinan jins ketat itulah yang menyebabkan infeksi tersebut.

"Katanya karena celana itu sangat ketat dan tidak memberi sirkulasi udara yang baik, sehingga tercipta area hangat yang cocok bagi bakteri untuk berkembangbiak."

Kini, wanita beranak tiga itu mengaku telah membuang enam celana jins ketatnya dan selalu memakai celana panjang yang lebih longgar atau rok.

"Celana jins itu telah merusak hidupku selama sebulan dan sekarang aku sedang menjalani misi untuk memperingatkan para wanita di luar sana mengenai bahaya dari celana jins ini," ucapnya lagi.

Menurut National Health Service, celana jins ketat memang memungkinkan untuk menyebabkan infeksi saluran kemih dan menghindari pemakaiannya mungkin tidak selalu dapat mencegahnya, tapi akan sangat penting untuk dilakukan. (Tribunnews.com/Ruth Vania Christine)