Masih Ada Anggapan Donor Darah untuk Buang Darah Kotor
Tidak berlebihan jika saat dilakukan screening oleh Palang Merah Indonesia (PMI) masih ditemukan darah mengandung hepatitis C.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini masih ada anggapan yang keliru, donor darah membersihkan darah kotor atau mengandung virus.
Tidak berlebihan jika saat dilakukan screening oleh Palang Merah Indonesia (PMI) masih ditemukan darah mengandung hepatitis C.
"Dengan berdonor mereka merasa membuang darah kotor dan digantikan dengan darah yang 'bersih dari virus'. Ini perspektif masyarakat yang salah yang perlu diubah," kata dr. Ria Syafitri E.G, M.Biomed selaku Kepala Unit Transfusi Darah Pusat Palang Merah Indonesia (UTDP PMI) di Jakarta belum lama ini.
Dikatakannya, UTD PMI memberikan perhatian kesehatan para pendonor, khususnya dalam hal ini adalah pendonor yang telah ter-skrining anti HCV reaktif.
“Kita harus bersama-sama memastikan bahwa baik pendonor yang sudah maupun belum terdeteksi penyakit Hepatitis C bisa mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat,” kata Ria.
Sayangnya, sering kali pendonor saat pengisian informed consent, tidak menulis data-data pribadi misalnya nomor telepon dan alamat yang jelas.
"Ini memunculkan masalah pada saat mereka perlu dipanggil untuk konsultasi dan atau rujukan," katanya. (Eko Sutriyanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.