Tidak Hanya Hipertensi, Tingginya Kadar Kolesterol Bisa Picu Stroke
Pengendalian kadar kolesterol LDL dapat dicapai dengan perubahan pola hidup ke arah hidup sehat dan terapi obat-obatan.
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa faktor risiko utama stroke adalah disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi saja.
Padahal banyak lagi yang lain seperti tingginya kadar kolesterol merupakan faktor risiko stroke yang secara konsisten dilaporkan dari berbagai hasil penelitian.
dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K)., KIC., MARS, Spesialis Saraf mengatakan sudah banyak yang mengetahui dan menyadari bahwa kolesterol adalah sebagai salah satu penyebab utama penyakit jantung.
"Namun, belum banyak yang menyadari bahwa Kolesterol jahat yang dikenal dengan low density lipoprotein (LDL) yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab stroke," katanya saat Pfizer Press Circle Journalist Class “Kolesterol, Stroke & Statin : Teman atau Lawan ?” di Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Dikatakan Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) ini, stroke yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah atau pendarahan di otak merupakan penyakit neurologi utama yang merupakan penyebab kecacatan nomor satu.
Tingginya kadar LDL dalam darah dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu keadaan dimana pembuluh darah menyempit akibat menempelnya atau menyelipnya lemak di dinding pembuluh darah, sehingga mengakibatkan terganggunya aliran darah ke otak.
"Jika hal ini tidak ditangani dengan baik maka dapat timbul stroke," katanya.
dr. Mursyid Bustami menambahkan, pengendalian kadar kolesterol LDL dapat dicapai dengan perubahan pola hidup ke arah hidup sehat dan terapi obat-obatan.
Perubahan pola hidup sehat yang dianjurkan meliputi penurunan berat badan, banyak makan serat, konsumsi buah dan sayuran yang cukup, berhenti merokok, olah raga teratur, hindari stres dan pembatasan konsumsi lemak berlebih.
Pengendalian faktor risiko stroke perlu sekali diperhatikan dengan sungguh-sungguh karena jika sudah terkena stroke maka akan membutuhkan biaya perawatan dan pengobatan yang tidak sedikit serta dan pemulihan yang mungkin membutuhkan waktu lama, bahkan kecacatan seumur hidup.
"Dapat dibayangkan betapa besar biaya yang harus ditanggung oleh pasien, keluarga, maupun negara. Tindakan pengendalian yang baik, beban ekonomi tersebut dapat dikurangi, bahkan mungkin dapat dihindarkan," kata Mursyid.