8 Berita Kesehatan yang Beredar di Media Sosial Ternyata Hoax
Berikut sejumlah berita kesehatan HOAX yang banyak bertebaran di sosial media.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sering mendapatkan berita kesehatan tak jelas di sosial media.
Hati-hati jangan percaya sepenuhnya karena banyak juga yang tidak jelas sumber dan referensinya alias HOAX.
Berikut sejumlah berita kesehatan HOAX yang banyak bertebaran di sosial media.
1. Makan Mi Instan dan Cokelat Bersamaan Bikin Keracunan
Keracunan akibat makanan memang bisa terjadi.
Tapi benarkah makan mi instan dan cokelat bersamaan bisa memicu keracunan?
Apalagi sampai lima panca indranya mengeluarkan darah.
Konon mi mengandung arsenic pentoxide dan reaksi kimia dari cokelat menyebabkan berubah jadi arsenik trioxide.
Mi instan yang dijual di pasaran tidak ada yang ditemukan mengandung racun arsenik.
"Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, disimpulkan bahwa produk mi instan yang terdaftar dan beredar di Indonesia memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, serta dinyatakan aman untuk dikonsumsi," tegas Dra Kustantinah, Apt, M.App.Sc yang saat itu Kepala BPOM RI.
2. Minum Air Dingin Seusai Makan Picu Kanker
Disebutkan dalam pesan yang beredar, minum air dingin usai makan bisa memicu kanker.
Karena air dingin bisa memadatkan minyak dalam makanan sehingga lama-kelamaan akan melapisi usus dan menyebabkan kanker.
Tidak ada bukti yang mendukung pesan tersebut.
Apalagi menurut BBC Science and Nature, panas alami di perut akan membuat semua makanan yang masuk memiliki temperatur yang sama.
Meskipun seseorang minum es, dinginnya es tidak akan bertahan lama di lambung.
3. Makan Sayap dan Ceker Ayam Bisa Picu Kanker
Konon salah satu pemicu munculnya kanker payudara dan kanker seviks adalah karena konsumsi ceker dan sayap ayam.
Sebab sayap ayam merupakan bagian paling sering disuntik, sedangkan ceker ayam tempat menimbun 'end product' antibiotik dan turunan 'second hormonal'.
"Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek sampai dia dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada buktinya," kata dr Ramadhan, SpBOnk.
4. Makan Bayam dan Tahu Bersamaan Bisa Picu Kista
Beredar informasi yang mengatakan bahwa mengonsumsi keduanya secara bersamaan bisa memicu kista pada organ reproduksi perempuan.
Kabar ini ditampik ahli kandungan. "Bayam dan tahu? Enggak ah, setahu saya nggak ada hubungannya tuh (dengan kista)," kata dr Damar Prasmusinto, SpOG.
Umumnya ada 2 penyebab kista yang sering dijumpai dan keduanya jarang berhubungan dengan makanan.
Pertama adalah bawaan lahir, sedangkan yang kedua adalah endometriosis atau pertumbuhan yang tidak normal di lapisan endometrium.
5. Cek Kesehatan Ginjal dengan Jengkol
Pesan terkait cara mengecek kesehatan ginjal menyebar.
Cara yang dianjurkan dalam pesan itu adalah dengan makan jengkol, setelah itu cium aroma kencingnya.
Jika tidak bau berarti ginjal bermasalah.
Cara ini tidak dianjurkan.
Karena terlalu banyak makan jengkol tidak baik lantaran makanan ini mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid.
Di ginjal, asam ini bisa mengkristal dan membentuk batu ginjal.
6. Udang + Vitamin C = Meninggal
Kabar konsumsi udang berbarengan dengan vitamin C bisa berujung kematian pernah menyebar.
Padahal meski ada indikasi kontaminasi logam berat dan zat kimia pada produk perikanan, seperti pada udang, tidak akan langsung sebabkan keracunan.
Proses kimiawi udang dengan vitamin C tidak memiliki dasar yang jelas.
Sementara itu, konsumsi vitamin C yang dianjurkan setiap harinya adalah sekitar 100 mg/hari. Jika berlebihan maka dampaknya malah bisa menyebabkan batu pada ginjal.
7. Peringatan Kode Warna di Kemasan Pasta Gigi
Imbauan untuk berhati-hati memilih pasta gigi sering beredar di jejaring sosial.
Disebutkan, Green : Natural. Blue : Natural + Medicine. Red : Natural + Chemical composition. Black : Pure Chemical. Bahkan ada yang secara gamblang menyebut kode hijau adalah yang terbaik.
Namun sebenarnya kandungan dalam pasta gigi, terutama bahan aktif, seharusnya sudah tercantum dalam kemasan.
Fluoride dan berbagai jenis bahan aktif lain sering ditambahkan sesuai kebutuhan pasien.
Contohnya HAP (hydroxyapatite) mineral dan potassium citrate untuk gigi sensitif, serta zinc citrate untuk kesehatan gusi.
8. Bumbu Mi Instan yang Dimasak Picu Kanker
Broadcast message menyebut mi instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya.
Sebab monosodium glutamat (MSG) berpotensi jadi karsinogen pencetus kanker jika dimasak dengan suhu di atas 120 derajat Celcius.
Ini merupakan kabar yang tidak jelas asalnya.
Selama konsumsinya masih dalam batas aman, MSG tidak membahayakan.
Nutrisionis Rita Ramayulis, DCN, MKes menyebut penggunaan MSG atau bumbu penyedap yang disarankan maksimal seperempat sendok teh dalam setiap penggunaannya.
Sumber: peduli nutrisi/Tabloid Nakita