Makanan Mengandung Boraks Merusak Ginjal
“Boraks memang tidak langsung berdampak, tapi pada jangka panjang seseorang yang mengonsumsi borak bisa terkena gangguan ginjal, kanker dan hati.”
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Razia petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, terhadap merazia penjualan makanan di sepanjang Jalan Bangbarung Raya, Bogor Utara, Kota Bogor, ada pedagang yang menjual otak-otak mengandung pengawet boraks atau di masyarakat biasa disebut pijer.
MN, inisial pedagang tersebut mengaku menggunakan boraks setiap memproduksi otak-otak yang dia jajakan ke konsumen.
Apa dampak kesehatan pemakaian boraks pada makanan?
Pencampuran boraks atau pijer dalam makanan memang tidak menimbulkan penyakit atau risiko secara langsung.
Namun, pemakaian boraks akan berisiko saat manusia sudah berumur di atas 30 tahun.
Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor Farida Skm MKM menjelaskan, penggunaan boraks akan berdampak ke depan dan akan menyerang ginjal dan bisa menyebabkan kanker.
“Boraks memang tidak langsung berdampak, tapi pada jangka panjang seseorang yang mengonsumsi borak bisa terkena gangguan ginjal, kanker dan hati,” ucapnya.
Dalam kegiatan razia ini, petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, juga melakukan pengecekan ke pedagang lontong sayur.
Lontong sayur yang dijajakan pedagang di Jalan Bangbarung, Kota Bogor ternyata juga terbukti menggunakan boraks. (wid)