Daftar Vitamin dan Suplemen yang Perlu dan Tak Perlu Dikonsumsi
Beberapa vitamin telah dikaitkan dengan peningkatan kanker tertentu dan kenaikan risiko penyakit batu ginjal.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Penelitian beberapa dekade telah gagal menemukan bukti substansial bahwa vitamin dan suplemen memiliki manfaat signifikan.
Bahkan, studi terbaru cenderung ke arah yang berlawanan, setelah menemukan bahwa vitamin tertentu mungkin buruk bagi Anda.
Beberapa vitamin telah dikaitkan dengan peningkatan kanker tertentu dan kenaikan risiko penyakit batu ginjal.
Suatu studi terbaru pada Rabu (19/10) menemukan bahwa meskipun ilmu pengetahuan terus berkembang, namun kebiasaan mengonsumsi obat-obatan orang Amerika masih sama dalam 10 tahun terakhir.
Inilah beberapa vitamin dan suplemen yang perlu anda konsumsi, atau yang justru mesti dihindari.
1. Multivitamin
Selama beberapa dekade, diasumsikan bahwa multivitamin penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, Vitamin A untuk melindungi penglihatan Anda, sedang vitamin B untuk membuat Anda berenergi.
Sebisa mungkin Anda hindari mengonsumsi multivitamin. Ada bisa mendapatkan manfaat yang sama dengan mengonsumsi menu makan yang baik.
Studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi mereka benar-benar dapat menyebabkan kerusakan.
Sebuah studi besar tahun 2011 pada 39.000 wanita berusia lebih darii 25 tahun menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi multivitamin dalam jangka panjang cenderung memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi.
2. Vitamin D
Vitamin D tidak terkandung dalam sebagian besar makanan, namun ia merupakan bahan penting yang membuat tulang kita kuat.
Ia membantu kita menyerap kalsium. Bebebrapa ulasan studi telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D harian rata-rata hidup lebih lama, dibandingkan mereka yang tidak.
3. Antioksidan
Studi menunjukkan bahwa ketika dikonsumsi secara berlebihan, antioksidan dapat membahayakan.
Sebuah studi jangka panjang pada perokok laki-laki, menemukan bahwa mereka yang rutin memakan vitamin A lebih mungkin mengidap kanker paru-paru daripada mereka yang tidak.
4. Vitamin C
Vitamin C lebih baik dihindari. Anda bisa menggantinya dengan mengonsumsi buah jeruk atau strawberry.
Penelitian demi penelitian telah menunjukkan bahwa Vitamin C hanya sedikit berpengaruh mencegah flu biasa.
Plus, dosis tinggi Vitamin C 2.000 miligram atau lebih dapat meningkatkan risiko batu ginjal yang menyakitkan.
(K.N Rosandrani. Sumber : businessinsider.com/http://iflscience.com)