Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

6 Alasan Penglihatan Berkurang pada Usia Muda

Studi menunjukkan, frekuensi berkedip berkurang hampir sebanyak 70 persen ketika seseorang menggunakan perangkat digital.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 6 Alasan Penglihatan Berkurang pada Usia Muda
Tribun Sumsel/ABRIANSYAH LIBERTO
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Penglihatan cenderung bertambah kabur saat usia bertambah. Dulu memang tidak banyak orang pada usia 20-an memakai kacamata baca.

Namun, kini banyak masalah penglihatan dapat muncul jauh sebelum Anda memasuki usia tua. Hal ini terjadi sering karena gaya hidup dan kondisi medis. Cari tahu apa yang mungkin memicu penglihatan Anda menurun, plus cara menghindarinya.

1. Anda menatap layar hampir sepanjang hari

Sebagian besar dari kita menghabiskan waktu 400 menit sehari melihat layar komputer, laptop, TV, dan ponsel.

Semua ini menempatkan Anda pada risiko menderita ketegangan mata digital atau digital eye strain (DES).

Gejala DES meliputi mata lelah dan penglihatan kabur. Ketika menatap layar, tanpa Anda sadari Anda jarang berkedip dan ini menambah buruk keadaan, menyebabkan mata kering dan iritasi.

Studi menunjukkan, frekuensi berkedip berkurang hampir sebanyak 70 persen ketika seseorang menggunakan perangkat digital.

Berita Rekomendasi

Membaca rangkaian huruf-huruf di layar komputer atau ponsel membuat mata Anda bekerja lebih keras.

Penyebabnya, huruf digital terbentuk dari titik-titik kecil dan tidak tajam yang didefinisikan sebagai karakter yang solid pada halaman yang dicetak, jelas Jeffrey Anshel, OD, seorang optometrist di Carlsbad, California, dan penulis buku Visual Ergonomics in the Workplace.

Untungnya, gejala DES bisa dicegaj dengan mereka di tempat pertama dengan mengikuti aturan 20:20:20.

Setiap 20 menit menatap layar, tutup mata atau layangkan pandang sejauh 20 kaki (sekitar enam meter) selama 20 detik. "Ini membantu memecah intensitas pandangan yang dapat menyebabkan ketegangan mata," kata Anshel.

2. Anda memakai lensa kontak terlalu lama

Semakin lama Anda memakai lensa kontak, semakin banyak kotoran, lendir, protein, dan mineral yang terbangun. Selain mengaburkan penglihatan, kotoran-kotoran ini juga menyebabkan mata Anda menjadi kering dan sakit.

Cara mudah untuk melihat apakah lensa kontak Anda yang harus disalahkan atau tidak adalah; copot lensa kontak dan ganti dengan kacamata. Jika penglihatan Anda menjadi lebih jelas ketika memakai kacamata, artinya lensa kontak Anda mungkin kotor.

Meski lensa kontak tampak baik-baik saja, penting untuk membersihkannya setiap hari dan menggantinya sesuai dengan jadwal yang disarankan pada kotak kemasan.

Kebanyakan lensa kontak yang beredar di pasaran saat ini, dirancang untuk diganti setiap hari, dua mingguan, atau bulanan. “Dari tiga jenis itu, lensa kontak harian adalah yang terbersih dan teraman, serta dapat membantu memastikan penglihatan Anda tetap jernih dan nyaman," kata Susan Resnick, OD, spesialis lensa kontak di New York.

3. Anda menggaruk kornea mata

Arasi kornea adalah luka pada permukaan pelindung yang menutupi bagian depan mata. Selain perih, tanda kornea Anda mungkin terluka adalah penglihatan kabur, mata berwarna kemerahan, atau merasa mata seperti berpasir.

Segera temui dokter mata jika Anda mencurigai kornea Anda tergores atau terluka, apapun penyebabnya. Memakai lensa kontak terlalu lama, juga bisa melukai kornea mata.

4. Anda sedang hamil

Perubahan visual, seperti kabur dan penglihatan ganda, adalah umum terjadi selama kehamilan. Alasannya; perubahan hormon dapat memicu pergeseran cairan yang terletak di belakang kornea, mengubah bentuk dan ketebalannya.

Hal ini dapat menyebabkan beberapa wanita hamil menjadi seolah-olah rabun jauh atau rabun dekat sampai setelah melahirkan. Calon ibu juga rentan mengalami mata kering, yang dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

5. Anda minum antihistamin, obat tekanan darah tinggi atau antidepresan

Semua obat-obatan ini dapat menyebabkan perlambatan produksi air mata dan/atau mengubah komposisi air mata sehingga lebih cepat menguap. Hasilnya, mata terasa kering seperti dilanda kemarau dan terasa berpasir.

Kaum wanita lebih rentan mengalami mata kering, berkat perubahan hormon yang disebabkan oleh kehamilan, kontrasepsi oral dan terapi hormonal. Kondisi medis seperti rheumatoid arthritis dan diabetes, juga meningkatkan risiko gangguan penglihatan.

Bicarakan dengan dokter mengenai kemungkinan Anda mengganti obat yang tidak menimbulkan efek samping seperti di atas, atau kemungkinan Anda memakai air mata buatan, saran Marguerite McDonald, MD, seorang profesor oftalmologi di Tulane University Health Sciences Center, New Orleans.

Mata yang kering lebih mungkin untuk terinfeksi dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.

6. Anda menderita glaukoma

Umumnya, glaukoma dialami oleh orang lanjut usia. Tapi, bukan berarti golongan umur lain pasti tidak menderita glaukoma. Dengan kata lain, glaukoma bisa menjangkiti siapa saja, mulai dari bayi sampai kakek-nenek.

Penyakit ini terjadi ketika ada penumpukan cairan di mata, menyebabkan tekanan yang merusak saraf optik, bagian mata yang membawa gambar dari retina ke otak.

Yang menakutkan, sering glaukoma tidak menimbulkan gejala apapun. Saat daya penglihatan Anda terasa berubah, saat itu Anda telah kehilangan kemampuan untuk melihat selamanya.

Itu sebabnya, melakukan pemeriksaan mata secara teratur, sangat penting. Orang yang berusia antara 18-60 tahun dianjurkan memeriksakan mata ke dokter setidaknya setiap dua tahun. Setelah usia 60 tahun, sebaiknya memeriksakan mata setahun sekali.

Glaukoma tidak dapat disembuhkan. Tetapi, jika Anda mengetahuinya dari awal, mendapat obat atau terapi dari dokter, glaukoma dapat diatasi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas