Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ibadah Puasa Jadi Waktu yang Tepat Pasien Diabetes Kontrol dan Atur Gula Darah

Sebelum memutuskan untuk berpuasa atau tidak, ada baiknya lakukan pengecekan gula darah secara reguler ke dokter atau rumah sakit

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ibadah Puasa Jadi Waktu yang Tepat Pasien Diabetes Kontrol dan Atur Gula Darah
beaconohss.com
Penderita diabetes disarankan mengecek kadar gula darah agar ibadah puasanya lancar 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan  merupakan waktu yang tepat bagi pasien diabetes guna mengontrol dan mengatur gula darah di dalam tubuh.

Dengan berpuasa yang teratur, gula darah di dalam tubuh pun terkontrol.

Dokter diabetologist dan endocrinologist, Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, dr Johanes Purwoto, Sp.PD-KEMD menyatakan, pasien yang sudah terkena diabetes, baiknya menjaga betul kesehatan di bulan suci ini agar kesehatannya tetap terjaga, khususnya gula darah.

"Namun bila tidak, hal ini justru membahayakan si penderita sendiri", sambut Johanes Purwoto, Rabu ( 31/5/2017).

Dikatakannya, sebelum memutuskan untuk berpuasa atau tidak, ada baiknya lakukan pengecekan gula darah secara reguler ke dokter atau rumah sakit, demi mencegah kondisi semakin memburuk dan cepat mendapat penanganan.

"Kalau sebelum bulan puasa membaik, boleh puasa. Tapi kalau tidak, disarankan jangan karena gulanya bisa jadi tinggi dan rendah. Ini cukup rawan,” katanya.

Kontrol tubuh yang tepat adalah saat tubuh merasa lemah atau tidak enak.

Berita Rekomendasi

Penderita diabetes masih dapat hidup hampir seperti orang normal apabila gula darah tetap terkontrol.

Batas normal gula darah seseorang adalah 70-130 mg/dL (miligram/deciliter).

"Kalau kurang dari 90 mg/dL di sore hari dinilai sudah harus berhati-hati, apalagi kurang dari 70 mg/dL, baiknya dibatalkan karena tubuh akan semakin drop bila dipaksakan. Ini dikarenakan tak adanya asupan makanan sehingga gula terlalu rendah," tuturnya.

Namun diabetas juga dianggap berbahaya bila sudah ada diambang 126-300 mg/dL.

Untuk itu, dihimbau perlu disiasati kadar gula darah bagi diabetes selama puasa. Diabetas terbagi 4 tipe yakni resiko rendah (masih terkendali), sedang, tinggi dan paling tinggi sehingga memerlukan obat keras atau insulin.

Namun ada juga orang yang malas memeriksa glukosa darah dan menganggap tubuhnya baik-baik saja.

"Apabila sudah ada tanda-tanda gula darah drop, kurang fokus, banyak berkeringat seperti di tangan, jantung berdebar lebih kencang, wajib memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Penderita diabetes yang sudah memerlukan obat akan membuat irama jantung terganggu," ungkap Johanes.

“Bila anda sudah alami hal-hal tersebut, segera batalkan puasa dengan dengan yang manis. Bisa langsung menelan gula pasir dengan air, teh manis, jus manis, minuman manis. Tapi kalau kadar gulanya tinggi, jangan sampai kekurangan cairan karena bisa membuat darah kental sehingga merembet ke jantung dan berakibat pada penyakit struk,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas