Setiap Jam, Dua Hingga Tiga Anak Meninggal Dunia Akibat Pneumonia
Penyebab Pneumonia adalah bakteri streptococcus Pnemokokus atau bakteri Haemophilius dengan gejala sesak nafas dan batuk
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini penyakit pneumonia masih menjadi forgetten killer atau pembunuh yang terlupakan.
Dari data WHO tahun 2015, sekitar 5,9 juta kematian balita, sekitar 15 persen-nya akibat Pneumonia.
Indonesia termasuk 10 besar, setidaknya ada 2-3 anak meninggal/jam karena Pneumonia.
Penyebab Pneumonia adalah bakteri streptococcus Pnemokokus atau bakteri Haemophilius dengan gejala sesak nafas dan batuk.
"Kami mendukung upaya akreditasi rumah sakit, salah satu point yang paling penting adalah keselamatan pasien," kata Bernard Tjioe, Direktur PT. Niaga Mutuprima Sejati, Minggu (6/8/2017).
Baca: ASI Membuat Anak Tak Gampang Terinfeksi Bakteri Penyebab Pneumonia
Enam sasaran keselamatan pasien, ketepatan indentifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang aktif, peningkatan keamanan obat yang perlu diawasi,
Kemudian kepasitan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat operasi, penanganan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan penanganan pasien jatuh.
Selaku distributor Product Safetosleep, mendukung Rumah Sakit di Indonesia agar dapat meningkatkan kinerja mengenai keselamatan pasien, khususnya bayi.
"Product Safe To Sleep merupakan produk kesehatan yang berteknologi terkini, namun aman untuk kondisi bayi,” ujar Bernard.
Baca: Capres AS Hillary Clinton Didiagnosa Pneumonia, Ahli Forensik Bilang Diracun
Pada tahap awal ini, diperkenalkan pada rumah sakit dan masyarakat umum dua produk matras untuk bayi.
Yang pertama adalah Safetosleep Prosystem yang dapat digunakan sebagai alas pada tempat tidur bayi dan terhubung dengan sebuah system yang dapat dikontrol secara komputerisasi.
"Ini sangat memudahkan bagi perawat untuk mengetahui kondisi bayi tersebut tanpa menunggu itu menangis," katanya.
Safetosleep juga memperkenalkan matras bayi tipe STS200.
Produk ini dapat digunakan di rumah sebagai alas tidur bayi yang dapat dikontrol melalui piranti smartphone menggunakan teknologi Bluetooth.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.