Awas, Nyeri pada Ulu Hati, Bisa Jadi Mengindikasikan Penyakit Jantung Koroner
Banyak orang yang mengabaikan nyeri pada ulu hati saat puasa sebagai gejala dari penyakit lambung, padahal nyeri ini...
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang yang mengabaikan nyeri pada ulu hati saat puasa sebagai gejala dari penyakit lambung, padahal nyeri ini bisa dari penyakit jantung koroner (PJK).
PJK disebabkan oleh penyempitan/ penyumbatan pembuluh darah koroner jantung yang membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi untuk memompa darah.
Penyempitan atau penyumbatan ini terjadi karena adanya proses penumpukan lemak di dinding pembuluh darah yang berlangsung secara bertahap.
Keluhan penderita penyakit jantung koroner bervariasi umumnya berupa nyeri dada yang dirasakan di daerah bawah tulang dada agak ke sebelah kiri dengan rasa seperti beban berat, ditusuk-tusuk, rasa terbakar.
"Terkadang gangguan ini menjalar ke rahang, lengan kiri, dan ke belakang punggung, serta disertai keringat yang banyak,” jelas dr. Antono Sutandar, SpJP(K) selaku Wakil Chairman Siloam Heart Institute (SHI), beberapa waktu lalu.
Dikatakan, awalnya kateterisasi dilakukan untuk mengetahui keadaan pembuluh otot jantung, ruang jantung, ukuran tekanan dalam jantung, dan pembuluh darah otot jantung dengan menggunakan selang kecil (kateter) dan sinar X di ruang kateterisasi (cath lab).
Lalu melalui kateter yang sama dapat dilakukan pemasangan stent atau peripheral component interconnect (PCI) untuk membuka penyempitan pembuluh darah koroner jantung.
Stent memiliki diameter 2-4 milimeter yang elastis untuk disesuaikan dengan bentuk pembuluh darah koroner.
Jumlah stent yang dipasang bergantung pada kondisi penyempitan pasien.
dr. Maizul Anwar, SpBTKV selaku chaiman SHI menyatakan, pada kondisi pasien tertentu, operasi coronary artery bypass graft (CABG) lebih dianjurkan untuk membuat pembuluh darah baru dari aorta (pembuluh nadi besar) melewati pembuluh darah koroner yang menyempit sehingga otot-otot jantung mendapat pasokan darah yang cukup untuk kebutuhan kerja jantung,” jelas
Proses endapan atheroma (lemak) tersebut semakin tebal dan menonjol ke dinding bagian dalam.
Ada kalanya lapisan endothel (lapisan sel yang melapisi dinding bagian dalam pembuluh darah koroner tersebut) di atasnya pecah dan diendapi trombosit (keping sel pembekuan darah) yang membentuk bekuan darah yang makin lama makin banyak sehingga akan tertutup total dan terjadilah apa yang disebut serangan jantung akut.
Siloam Heart Institute (SHI) memiliki paket pemeriksaan jantung setiap bulannya Rp 599.000 termasuk konsultasi spesialis jantung dan pembuluh darah, treadmill test, electrocardiogram (EKG), CT Calcium Scan, dan laboratorium darah.
Selain itu, kateterisasi mulai Rp 10.500.000, pemasangan stent mulai Rp 32,8 juta dan CABG mulai dari Rp 85 juta