Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Banyak Artis Tak Lagi Membedong Bayinya, Ternyata Ini Alasannya

Selama ini banyak artis Indonesia yang terlihat tak lagi membedong buah hatinya yang masih bayi.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Banyak Artis Tak Lagi Membedong Bayinya, Ternyata Ini Alasannya
Istimewa
Pemakaian bedong dan gurita pada bayi sebaiknya hati-hati dan jangan terlalu kencang karena bisa bikin bayi sesak nafas. 

TRIBUNNEWS.COM - Selama ini banyak artis Indonesia yang terlihat tak lagi membedong buah hatinya yang masih bayi.

Sehingga hal itu membuat banyak orang yang berkomentar beragam tentang tidak dilakukannya anjuran tersebut.

Bahkan tak jarang netizen nyinyir dengan gaya perawatan para selebritis yang mengabaikan cara asuh bayi pada umumnya.

Instagram.com/septriasaacha
Instagram.com/septriasaacha ()

Pasalnya sejauh ini, banyak orang yang masih beranggapan kalau membedong bayi penting dilakukan.

Dengan harapan agar nantinya tulang kaki sang bayi tidak tumbuh bengkok melainkan lurus karena dibungkus kain bedong.

Rupanya mitos tersebut salah besar, dan perlu segera dibenahi.

Berikut Tribunstyle.com mengulas dari berbagai sumber tentang mitos dan fakta membedong bayi.

Nakita ()
Nakita () ()
Berita Rekomendasi

Zaman dahulu, para orang tua membungkus rapi bayinya dengan kain bedong.

Kaki bayi diluruskan selurus mungkin, sampai di bagian lutut hingga betis diikat kencang.

Dengan begitu diharapkan kelak bayi akan memiliki kaki lurus.

Tak hanya itu, tangan sang bayi ikut dimasukan ke dalam bedong dirapatkan ke sisi tubuh bayi.

Bahkan pembedongan ini dilakukan sehari-hari, sehingga bayi hanya dapat bergerak bebas saat mandi dan ganti baju.

Rupanya anggapan seperti itu salah besar, ditakutkan jika dilakukan terus menerus berbahaya bagi sang bayi.

Bedong memang tidak salah dilakukan oleh para orang tua.

Akan tetapi bedong sendiri fungsinya adalah untuk menghangatkan bayi.

Teknik ini menjadikan bayi merasa hangat, juga merasa aman karena mengingatkannya pada saat ia di kandungan, sementara dunia ini masih asing baginya.

Selain itu bedong berfungsi agar bayi lebih nyaman sehingga tak mudah rewel, juga mencegah tidur menelungkup yang dapat membahayakannya.

Bahaya membedong bayi dengan cara yang salah justru berakibat fatal.

Dilansir dari alodokter.com, membedong bayi terlalu erat dikhawatirkan berdampak kepada perkembangan dan pergerakannya di kemudian hari.

Karena ketika di rahim, kaki bayi dalam posisi bengkok.

Sehingga ketika dipaksa lurus, dikhawatirkan merusak tulang rawan.

Inilah membedong bayi dengan benar.

1. Rentangkan selimut bayi, lalu lipat 1/6 di bagian atasnya.

2. Letakkan bayi di atas selimut, lalu masukkan tangan kanan dan kirinya ke dalam lipatan.

3. Bungkus bayi dengan melipat tangan kiri atau kanan bersamaan dengan selimut ke arah perut.

4. Lipat bagian bawah selimut ke arah belakang supaya kaki bayi tertutup rapat.

5. Yang perlu diingat saat membedong, gunakan selimut yang lembut dan nyaman, jangan terlalu kencang, dan jangan menutupi mulut atau hidung karena membuat bayi sulit bernapas. (Tribunstyle.com/Sinta Manila)

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas