Mahasiswa ITB Ini Ciptakan Alat Luar Biasa untuk Bantu Penderita Tunanetra
Baru-baru ini, mahasiswa jurusan Desain Produk dan Teknik Elektro ITB menciptakan sebuah alat untuk membantu Disabilitas Netra.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), seakan tidak pernah habis menghasilkan karya spektakuler.
Baru-baru ini, mahasiswa jurusan Desain Produk dan Teknik Elektro ITB menciptakan sebuah alat untuk membantu Disabilitas Netra.
Baca: Pengemudi Ojek Online Cantik Ini Sudah Enggak Sabar Ingin Ngojek Lagi, Sudah Empat Hari Off
Alat itu bernama PiCiclet yang berbentuk head band yang dipasangkan di bagian kepala. PiCiclet ini dapat melakukan pembacaan dengan mengubah tulisan menjadi suara.
Dengan demikian para Disabilitas Netra tidak perlu repot lagi meraba-raba tulisan yang ada di buku.
Ini Fakta-fakta ''Rumah Pengabdi Setan'' di Pangalengan yang Mendadak Ramai Dikunjungi Orang https://t.co/GpyNUWUeVp via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 16, 2017
Alat ini terdiri dari tiga komponen utama, yakni head band (bando), earphone, dan komputasi.
Sedangkan algoritma yang digunakan adalah neural network, sehingga dapat membaca berbagai jenis font dengan akurasi yang tinggi.
Untuk mengaktifkannya, alat PiCiclet ini tidak memerlukan tenaga listrik. Melainkan menggunakan tenaga baterai yang didapatkan dari power bank.
Bahkan Power bank-nya bisa dipasangkan di bagian lengan, agar memudahkan penggunan untuk mengaktifkannya
Alat ini adalah hasil kreasi dari Muhammad Hilni Asyrofi, Gunanda Tiara Maharany, dan Evan Febrianto.
Ditanya Najwa Shihab Apakah Akan Bertemu Ahok di Tahanan, Begini Jawaban Anies-Sandi: Muter-muter! https://t.co/NsoJV6Tj6N via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 16, 2017
Evan Febrianto, selaku Ketua Tim PiCirclet menuturkan, Ia dan temannya mengadopsi konsep alat tersebut dari negara Amerika yang belum direalisasi di sana.
"Berhubung ada kegiatan Lomba Desain Alat Bantu Disabilitas Netra di FK Unpad Bandung, Kami pun mulai merealisasikan merancang alat ini sejak akhir September lalu," ujar Evan kepada Tribun Jabar, Sabtu (14/10/2017).
"Kami pun bersyukur hanya selama dua minggu alat ini dapat terselesaikan, meski belum terlalu sempurna," sambung Evan.
Evan juga mengatakan, untuk membuat satu PiCirclet masih memerlukan biaya yang mahal.
"Untuk membuat satu unit alat ini saja, kami menghabiskan biaya hingga Rp 2 juta," kata Evan.
Namun, lanjut Evan, jika sudah komersil harga satu unit PiCirclet kemungkinan masih di bawah Rp 1 juta.
Evan dan teman-temannya juga berharap, hasil karya mereka dapat diproduksi lebih banyak, dan bisa dibiayai oleh para investor.
Selain itu, bisa bermanfaat dan meringankan beban para penyandang disabilitas netra dalan hal membaca.
Firasat Kepergian Choirul Huda Tak 'Terbaca' Rekan Setim, Justru Sosok Ini yang Diduga Merasakannya https://t.co/RoOt6X3HVI via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 16, 2017
Untuk lebih jelas seperti apa alat PiCirclet ini, Berikut spesifikasi lengkapnya :
- Button
Tombol yang digunakan untuk memerintahkan kamera menangkap gambar.
- Kamera
Kamera yang digunakan untuk menangkap gambar yang diperoleh dari pandangan pengguna.
Selain itu, kamera ini juga memiliki wide shot atau pandangan yang luas.
- Earphone
Perangkat yang berfungsi untuk mengeluarkan suara dari hasil olahan gambar.
- Penggulung kabel
Memudahkan tunanetra dalam penggunaan alat tersebut.
- Perangkat komputasi
Perangkat ini berguna untuk mengolah gambar dan mengubahnya menjadi suara.
- Baterai
Batrei digunakan sebagai sumber daya bagi sitem