Kisah Bunda Bening Merawat Penderita Autis: Tak Heran Jika Ada Orangtua Curhat Ingin Bunuh Diri
Bunda Bening mengaku sering mendengar curhatan orang tua dari anak asuhnya yang tidak kuat dan ingin bunuh diri.
Editor: Ravianto

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Bening Selakshahati atau biasa dipanggil Bunda Bening mulai merawat anak penderita autisme sejak tahun 2009.
Ia hanya menerima anak penderita autis tingkat berat.
Dari pengalamannya selama delapan tahun merawat anak penderita autisme, banyak orang tua yang menitipkan anak padanya karena tidak kuat.
“Apalagi yang sudah anak-anak autisme, orangtua depresi, berencana bunuh diri, itu sudah lumrah,” ujarnya kepada Tribun Jabar, Minggu (26/11/2017)
Bunda Bening mengaku sering mendengar curhatan orang tua dari anak asuhnya yang tidak kuat dan ingin bunuh diri.
Itu terjadi tidak hanya sekali, tetapi banyak orang tua yang memiliki keluhan yang sama.
“Sampai-sampai, ada orang tua yang berkata ‘Bunda, saya serahkan anak saya. Saya bunuh diri saja, sudah ngga kuat’,” ujar Bunda Bening bercerita.
7 Fakta Kecelakaan Stuntman Demian Aditya, Nomor 4 Paru-paru Dipotong, Nomor 5 Polisi Angkat Bicara https://t.co/avqN2JECb8 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 1, 2017
Ia juga mengakui cukup sulit menangani beberapa anak asuhnya, karena tingkat autismenya cukup berat.
Semisal pada tahun 2009, ia sempat menerima anak seberat 104 kilogram dan setinggi 176 cm.
Perilakunya sulit dikendalikan, karena anak tersebut seringkali teriak-teriak dan mencubit dirinya.
Ia juga mengatakan banyak anak asuhnya yang kondisinya lebih parah dari anak tersebut.
Bunda Bening bercerita, ia tidak heran banyak orang tua yang ingin bunuh diri, karena kondisi anaknya yang memang cukup parah.
Bahkan ia menyebut beberapa kali tetangga merasa terganggu karena ulah dan teriakan anak asuhnya.
Akibatnya, beberapa kali ia harus pindah lokasi praktik.
Ia mengatakan, sulit menggambarkan kondisi anak-anak asuhnya, karena harus melihat sendiri untuk tahu separah apa kondisi anak asuhnya tersebut.
Tengah Malam, Mulan Jameela Rela Datangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk Lakukan Hal ini https://t.co/oiTgAHcZay via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 1, 2017
Menurut Bunda Bening, dukungan dan penerimaan dari lingkungan sangat penting untuk membangkitkan asa para orang tua yang memiliki anak penderita autisme.
“Menghadapi keputusasaan ini, yang harus dibangun adalah komunitas. Menangani anaknya dulu, menguatkan orangtua, menyadarkan lingkungan. Penerimaan lingkungan untuk mengingatkan jika kami manusia sama seperti mereka dari berbagai keterbatasan,” ujarnya.
Bunda Bening membuka praktiknya di Warukut, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Dalam menjalankan praktiknya, ia dibantu seluruh keluarga dan beberapa karyawan.
Tujuan Bunda Bening adalah membuat anak asuhnya bisa mandiri suatu saat sehingga tidak hidup tergantung pada orang lain.
Dalam menjalankan praktiknya, tidak semua orang tua dari anak asuhnya dikenakan biaya.