Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

''Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya''

Adit menanyakan masalalu Swati, dan Swati mengatakan bahwa ia masih perawan. Ada perasaan bersalah dari Swati karena ia berbohong.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ''Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya''
dailymail
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah mendengar Hymenoplasty?

Itu adalah istilah untuk rekontruksi kembali selaput dara pada wanita agar dapat kembali perawan.

Swati Srivastava berbagi cerita dalam timesofindia.indiatimes.com, tentang keputusannya melakukan operasi Hymenoplasty sebelum ia menikah.

Swati memiliki kehidupan yang buruk di masal alu sehingga kini ia tidak lagi perawan.

Baca: Gara-gara Status FB Sudah Tak Perawan Kasus Pencabulan Siswi SMP Diungkap

Gambaran pernikahan yang suci dengan laki-laki pilihan keluarganya membuat ia memutuskan untuk melakukan operasi. Namun kemudian dia menyesali keputusannya.

1. Dia sempurna, aku tak lagi perawan

Berita Rekomendasi

Saat pertama kali bertemu Aditya nampak dia adalah orang yang sempurna. Memiliki perkerjaan yang baik, rendah hati dan ramah. Mereka memutuskan untuk menikah.

2. Anggapan laki-laki tidak mau jika pasangannya telah berhubungan intim sebelumnya

Swati tidak bisa membayangkan apabila Aditya tahu bahwa dia tak lagi perawan. Lantas ia bertanya kepada temannya dan memutuskan untuk melakukan operasi Hymenoplasty.

Operasi tersebut merekontruksi kembali selaput daranya.

3. Dia dibayangi pertanyaan bolehkah karena akan membohongi pasangannya

Bolehkan membohongi pasangan

Rasa sayangnya terhadap Aditya dan tidak ingin kehilangan membuat Swati yakin melakukan hal tersebut. Namun ia tidak memikirkan jangka panjangnya di kemudian hari apa yang akan terjadi.

4. Operasi Hymenoplasty

Biaya yang ia keluarkkan adalah 50000 rupee atau sekitar Rp10.541.850,- pada sebuah klinik.

Prosedurnya hanya berlangsung 1 jam, setelah itu Swati diminta meminum antibiotik dan obat lainnya. Swati harus menunggu 15 hari agar selaput daranya sempurna dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas fisik yang berat.

5. Berbulan Madu

Sebulan pasca menikah Swati berbulan madu dengan Adit di Okney, Skotlandia. Mereka menikmati bulan madunya.

6. Ketika menanyakan masa lalu Adit, semua berubah

Adit menanyakan masalalu Swati, dan Swati mengatakan bahwa ia masih perawan. Ada perasaan bersalah dari Swati karena ia berbohong.

Namun, saat pertanyan ditujukan kepada Adit semua berubah.

7. Dia telah melakukan seks selama 5 tahun sebelumnya

Adit mengaku telah melakoni hubungan seks dengan wanita lain sebelumnya selama 5 tahun. Bahkan ia lakukan secara berkelompok. Dia telah memutuskan akan menjadi pria lajang setelah bertemu Swati.

8. Swati begitu terpukul

Dia begitu terpukul dan malu atas perbuatan yang ia lakukan. Terlebih mengetahui apa masalalu Adit.

Dia seperti ingin menghilang saja.

9. Seks bukanlah masalah, Cinta yang paling utama

Cinta adalah menemukan orang yang mau menerima saat susah sekalipun

Swati menyesali kebodohan yang ia lakukan, dan banyaknya jumlah uang yang ia keluarkan karena uang tersebut dapat ia gunakan untuk membantu orang lain.

Dia berbohong pada suaminya dan tetap mempertahankan kebohongannya, dan itu menjadi beban untuknya.

Tidak ada yang perlu yang disembunyikan dengan pasangan, katakanlah jujur apa adanya. Cinta adalah menemukan seseorang yang mencintai Anda di luar kesusahan, sekalipun itu tentang keperawanan.

10. Jangan biarkan pasangan mengontrol apa yang harus dan tidak anda lakukan

Suatu keputusan yang telah dipilih akan menimbulkan konsekuensi, jangan hanya mendengar dari satu pihak. Harus mendengarkan kata hati tidak hanya menuruti keinginan.

Cobalah terbuka dan bicarakan segala hal dengan pasangan anda. Belajar dari cerita Swati tersebut, banyak pesan yang dapat kita ambil, kejujuran adalah baik meskipun itu pahit.

Bicarakan segala seuatu dengan pasangan, keterbukaan menjadi kunci sebuah hubungan berjalan adil untuk kedua pihak.

Reporter : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas