Empat Mitos Mengenai Seks dan Fakta Sebenarnya
faktanya, ternyata kita tak perlu melakukan permainan yang ‘panas’ agar memiliki hubungan intim yang sehat.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Banyak yang beranggapan bahwa kehidupan seks pasangan lain selalu terlihat lebih sempurna dibanding kita.
Padahal faktanya, ternyata kita tak perlu melakukan permainan yang ‘panas’ agar memiliki hubungan intim yang sehat.
Berikut adalah empat mitos mengenai seks dan fakta sebenarnya seperti yang dijelaskan oleh Jennifer Berman, MD., direktur Berman Women’s Wellness Center dan penulis For Women Only.
1. Kita dan pasangan perlu menciptakan mood
Hal yang normal jika pada satu waktu seks terasa agak membosankan—baik untuk salah satu atau kedua pasangan.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada hangat tidaknya permainan kita di ranjang, antara lain waktu, mood, dan durasi foreplay.
Daripada terus menunda sampai mood datang, segera berhubungan seks selagi bisa dan jangan menganggap ada waktu yang tak tepat untuk berhubungan seks karena mood.
Jika salah satu nampak tak bersemengat, tunjukkan sikap mesra dan cari waktu lainnya.
Untuk menjaga agar seks tetap menyenangkan—cari hal baru seperti posisi seks, tempat atau suasana kamar.
Tapi, jika salah satu atau kita dan pasangan tidak pernah mood bercinta, pertimbangkan untuk menemui terapis atau bicarakan berdua apa yang salah.
2. Seks terbaik selalu spontan
Ini adalah fakta kehidupan modern: apa yang tidak kita jadwalkan, kita tidak lakukan—tak terkecuali seks.
Mengharapkan momen spontan itu terjadi akan sulit terjadi.
Berman menyarankan membuat waktu "we time" mingguan untuk meningkatkan keintiman—mulai dari hubungan seks hingga sekedar berpelukan sambil menonton TV.
Pilihlah waktu yang bisa kita berdua lakukan dengan mudah, tanpa kelelahan atau terhalang pekerjaan.
Menyediakan waktu itu akan kembali membawa kita dan pasangan ke masa-masa kencan pertama.
3. Seks tiga kali selama sepekan
Berhubungan seks secara teratur tentu memberikan manfaat, tapi jangan terjebak pada jumlah.
Kebanyakan pasangan yang bahagia tidak berhubungan seks setiap hari atau bahkan dua atau tiga kali sepekan.
Yang terpenting adalah kita berdua puas dengan frekuensi seks selama ini.
Jika bukan itu masalahnya, mulailah diskusi di luar ranjang dengan mengatakan sesuatu seperti, “Kita tidak sering berhubungan seks lagi, dan ini membuat saya risau.”
Dan ingat, ada lebih banyak faktor untuk seks yang sehat daripada sekedar bercinta.
Kita bisa mendapatkan keintiman dengan memeluk, berpegangan tangan, dan secara spontan menunjukkan kemesraan.
4. Seks yang baik adalah lama dan perlahan
Hanya sedikit dari kita yang mampu memberikan seks nyaman dengan perlahan. (Terus terang, sebagian dari kita menganggap aktivitas itu merupakan pekerjaan tambahan dari hari yang sudah melelahkan).
Menganggap aktivitas bercinta harus ideal dapat menurunkan kualitas seks atau bahkan lebih buruk lagi.
Solusinya? Nikmati saja jika kita berdua hanya bisa seks singkat.
Anggap saja seks seperti camilan, pasti akan meningkatkan energi dan membuat kita kembali dalam mood.
Untuk kesenangan tambahan, coba sesekali keluar dari kamar tidur, bercinta di kamar mandi atau di sofa tentu memberikan pengalaman tersendiri.
(Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com)