Tiga Pasien Operasi Caesar Harus Kembali Dirawat di Rumah Sakit, Ini Penyebabnya
Apes bagi Mulyati. Harapannya yang ingin berkumpul dengan buah hatinya di rumah sendiri, rupanya harus tertunda.
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Apes bagi Mulyati. Harapannya yang ingin berkumpul dengan buah hatinya di rumah sendiri, rupanya harus tertunda.
Hal itu dikarenakan warga Desa Pengaron Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Kalsel tersebut harus kembali menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Perutnya mengeluarkan nanah. Cairan tersebut menurut ibu dua anak itu muncul dari bekas jahitan atas operasi Caesar yang semula dijalaninya di RSUD Ratu Zalecha Martapura pada Senin (15/1/2018) lalu.
Sementara Mulyati saat ditemui, Kamis (25/1/2018) masih terlihat lemas di ranjang perawatannya. Ia menceritakan keluhan tersebut pertama kali dirasakannya, Sabtu (20/1/2018).
Bermula saat ia hendak membuka kain atas pembalut luka bekas jahitan di perutnya. Namun tiba-tiba Mulyati malah menemui cairan berupa nanah keluar dari bekas jahitan caesar tersebut.
Baca: Tak Cuma Indonesia, Ternyata Negara Ini Punya Tradisi Jamu yang Kuat Lho!
"Awalnya ya aneh, makanya saya pun sempat panik. Saya kemudian langsung diajak suami saya ke Puskesmas guna memeriksakan diri. Sedangkan Senin (22/1/2018) lalu, saya kembali disarankan agar menjalani perawatan di rumah sakit ini," ceritanya.
Sedangkan Fitriansyah, warga Pengaron yang siang itu mendampingi Mulyati, mengaku sangat menyayangkan atas kondisi yang kini menimpa istrinya tersebut.
Ia juga menduga hal tersebut dikarenakan adanya ketidak hati-hatian pihak medis saat melakukan penjahitan terhadap bekas luka operasi caesar istrinya, sehingga kembali menimbulkan luka.
"Ya kalau pina begasakan banar ae, makanya sampai kaya itu (mungkin karena terlalu terburu-buru, sehingga menjadi seperti itu). Karena di hari yang sama kebetulan pasien melahirkan juga pas banyak," ujar Mulyadi.
Sementara hal tersebut ternyata tidak hanya dialami Mulyati. Melainkan juga dialami dua perempuan pasien operasi caesar lainnya, yakni Misna dan Siti Nur Hidayah.
Keduanya bahkan melahirkan pada hari yang sama atau Senin (15/1/2018) lalu di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Namun yang paling apes dialami Siti Nur Hidayah, pasalnya warga yang berasal dari keluarga tidak mampu tersebut selain harus kembali menjalani perawatan juga kehilangan anak yang baru dilahirkannya.
Baca: Viral! Merdunya Suara Bocah Ini Lantunkan Ayat Suci Alquran, Netizen: Subhanallah Adem Dengarnya
" Iya, karena anaknya meninggal pada saat dilahirkan malam Selasa itu juga," ujar ibu Siti Nur Hidayah, Siti Fatimah.
Lebih lanjut, Fatimah juga menceritakan semula ia sendiri sempat panik saat melihat darah disertai nanah keluar dari bekas jahitan operasi caesar putrinya.
Bahkan meski sempat mengonsultasikannya ke bidan setempat di Desa Cabi Kecamatan Simpang Empat, beberapa hari yang lalu. Namun sang bidan menurutnya juga tidak berani memberikan tindakan.
"Makanya Senin (22/1/2018) lalu, kami pun disarankan untuk menjalani perawatan di rumah sakit ini lagi," ungkapnya yang juga sedikit bingung.
Sedangkan Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura, dr Eko Subiyanto saat dikonfirmasi terkait hal itu menjelaskan memang secara normalnya bekas luka akan kembali tertutup setelah satu minggu pasca operasi dilakukan.
Hal itu tentu tidak terlepas seiring proses revitalasisi kulit yang dibantu dengan penjahitan dan suplai makanan serta obat-obatan yang tepat selama pemulihan.
"Namun kasus yang terjadi di sini karena adanya infeksi pada bekas luka operasi. Sehingga harapan yang tadinya bekas operasi sudah tertutup, namun kini malah terhambat. Sedangkan infeksi sendiri biasanya dikarenakan faktor sanitasi yang kurang baik. Tapi ini nanti akan kami atasi sebaik mungkin," jelasnya.
Simak video di atas.(Banjarmasin Post/Abdul Ghanie)