Manfaat Sarapan, Tingkatkan Kinerja Kognitif dan Prestasi Anak di Sekolah
Sarapan pada anak penting karena dapat membantu mengembangkan cara berpikirnya.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membiasakan sarapan bersama dengan anak-anak merupakan investasi jangka panjang yang dapat menciptakan generasi dengan masa depan yang besar, karena anak terbiasa hidup disiplin dan teratur.
Kebiasaan anak sarapan dipengaruhi pula oleh kebiasaan orang tua sarapan. Asupan sarapan yang baik, aman dan bergizi, akan membuat anak tumbuh besar, bermimpi besar, bertindak besar dan memiliki masa depan besar.
Anak yang melewati sarapan dalam jangka waktu panjang, akan membentuk generasi yang baru `on' pada siang hari, karena pagi harinya dia kurang konsentrasi sehingga akan membuat kalah bersaing dengan bangsa lain.
Sarapan adalah aktivitas yang harus dilakukan untuk mengawali hari, tidak hanya sekedar sarapan namun harus memenuhi 25 persen sumber energi yang dibutuhkan untuk beraktifitas sepanjang hari.
Sarapan merupakan bagian gaya hidup sehat yang sebaiknya tidak dilewatkan dan sangat penting dilakukan karena faktanya tubuh tetap membutuhkan energi untuk bekerja bahkan saat kita tertidur karena organ tubuh tetap bekerja.
Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Ulul Albab, SpOG, meskipun saat tidur selama 8 jam, faktanya organ-organ tubuh seperti jantung, otak, pankreas dan sistem pencernaan tetap bekerja menjalankan fungsi-fungsinya sehingga tetap membutuhkan asupan energi rata-rata 30 – 35 kkall / kgbb sehingga butuh asupan gizi saat bangun.
Itulah yang menyebabkan mengapa saat di pagi hari kita kerap merasa lemas dan tidak berenergi.
“Pada saat istirahat tidur malam, terjadi metabolisme basal dimana organ tubuh tetap bekerja dan membutuhkan energi sehingga perlu asupan gizi saat bangun. Sehingga butuh sarapan bergizi agar tetap sehat dan siap konsentrasi” ujar dr Ulul Albab, SpOG saat acara Press Conference Kampanye 'Sarapan Bernutrisi Agar Perut Terisi Siap Konsentrasi di Jakarta, Selasa (31/7/2018).'
Sarapan itu sebaiknya paling telat satu jam setelah bangun, karena jika lewat gula darah akan menurun dan bisa menyebabkan lesu dan kantuk.
Baca: 5 Menu Sarapan ini Bikin Kamu Lebih Berwarna Awali Hari
Sarapan ternyata juga mempunyai pengaruh positif terhadap proses pembelajaran di sekolah termasuk kinerja kognitif dan prestasi di sekolah.
Kinerja kognitif ini terutama dalam hal daya ingat dan kemampuan memperhatikan pelajaran di sekolah.
Kebiasaan sarapan juga berhubungan positif dengan kualitas nilai dan prestasi di sekolah, begitu pentingnya sarapan, namun sayangnya masih banyak anak usia sekolah yang melewatkan sarapan.
Berkorelasi dengan Otak
Dengan alasan beragam, misalnya sulit membangunkan anak lebih pagi, anaknya sulit diajak sarapan, tidak cukup waktu untuk mempersiapkan sarapan di pagi hari atau takut terlambat ke sekolah.
"Ini patut disayangkan mengingat sarapan ternyata memiliki korelasi erat dengan kerja otak dan pengaruhnya pada kemampuan konsentrasi dan berpikir akademis," katanya.
Sarapan pada anak penting karena dapat membantu mengembangkan cara berpikirnya.
Anak-anak yang jarang atau tidak pernah sarapan akan memiliki cabang otak yang sedikit sehingga menghambat daya berpikirnya sedangkan anak yang selalu sarapan akan memiliki banyak cabang di otak sehingga menghasilkan anak yang cepat tanggap.
“Anak yang tidak melakukan sarapan akan cenderung lamban dalam beraktivitas dan memiliki tingkat konsentrasi yang rendah," katanya.
Hal ini menunjukkan bahwa sarapan untuk anak terutama ketika anak masih sekolah adalah hal yang sangat penting.
Anak-anak mempunyai metabolisme glukosa otak yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.
Studi mengenai Positron Emission Tomography mengindikasikan bahwa tingkat metabolisme dari penggunaan glukosa kurang lebih dua kali lipat lebih tinggi pada anak-anak usia 4-10 tahun dibandingkan dengan orang dewasa.
Ditambahkannya, “periode ‘puasa’ yang lebih lama karena anak-anak dan remaja memerlukan waktu tidur yang lebih panjang dibandingkan orang dewasa sehingga dapat menghabiskan cadangan glikogen selama tidur.
Untuk menjaga kadar metabolisme yang lebih tinggi, asupan energi yang terus-menerus dari glukosa tentunya sangat dibutuhkan.
"Karena itu mengkonsumsi sarapan bernutrisi sangat penting untuk memberikan energi yang cukup di pagi hari agar kinerja otak bisa maximal," ujar dr Ulul Albab, SpOG.
Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi dalam tubuh anak, mampu meningkatkan konsentrasinya dalam menerima pelajaran, oleh karena itu orangtua perlu memperhatikan dan menyiapkan sarapan bernutrisi untuk buah hatinya.
Asupan makanan saat sarapan untuk membentuk energi yang akan digunakan beraktivitas seharian dan menjadikan anak lebih berkonsentrasi dalam belajar. Dengan sarapan, anak dapat konsentrasi dengan baik dan siap beraktivitas.
Ulul menambahkan, hasil riset menemukan beberapa menu terbaik sarapan adalah: susu, sereal, biskuit, dan telur.
Kembalikan Energi Tubuh
Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah mengungkapkan sarapan sehat setidaknya harus memenuhi 25 persen asupan gizi harian.
Ada pun untuk bisa disebut sarapan bergizi, maka harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Untuk soal asupan, Guru Besar IPB itu berpedoman “Isi Piringku”.
Dalam teori ini dipatok satu piring mengandung porsi 50 persen buah-buahan (sepertiga), dan sayur-sayuran (duapertiga).
Kemudian, 50 persen berikutnya terdapat sepertiga lauk dan duapertiga makanan pokok atau sumber karbohidrat.
“Untuk soal itung-itungan, nanti bisa disesuaikan dengan usia,” kata Hardinsyah.
Riset yang telah dilakukan oleh PERGIZI Pangan Indonesia menyebut konsumsi sarapan bergizi dengan gizi seimbang berperan besar bagi anak-anak sekolah.
"Jadi, di pagi hari yang harus difokuskan bukan hanya makanan saja, tapi termasuk juga komponen cair di dalamnya," katanya.
Ditambahkannya, sebelumnya tidak ada istilah sarapan sehat, adanya makan pagi.
"Makan pagi beda dengan sarapan, sarapan beda dengan sarapan sehat," katanya.
Sarapan bergizi terbukti mampu mengembalikan energi tubuh dan terbukti membantu meningkatkan konsentrasi pada saat belajar hingga membantu meningkatkan prestasi akademis, menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat, sekaligus mencegah anak dari konsumsi jajanan yang tidak sehat.
Temuan bahwa pentingnya sarapan bergizi untuk mengembalikan energi setelah tidur malam 8 jam seperti berpuasa agar anak Indonesia siap konsentrasi tersebut menginspirasi Energen untuk menggelar kampanye Sarapan Bernutrisi Agar Perut Terisi Siap Konsentrasi.
"Melalui kampanye Perut Terisi Siap Konsentrasi, Energen mengajak keluarga Indonesia menerapkan kebiasaan sarapan teratur yang bergizi dengan segelas Energen,” kata Marketing Manager Sr, Healthy Food Division, Jonathan Setiadi.
Kebutuan Gizi
Segelas Energen yang diperkaya dengan susu bernutrisi, sereal mengenyangkan, di tambah telur dan sigmavit yaitu vitamin dan mineral, mampu dalam membantu memenuhi kebutuhan gizi untuk mengembalikan energi.
Kampanye yang akan digelar selama tahun 2018 diharapkan akan meningkatkan pemahaman dan keinginan masyarakat untuk membiasakan sarapan bergizi sebagai awal yang penting dalam memulai hari, sama seperti nilai yang terkandung di dalam Energen yaitu Everyday Nutritious Start.
Baca: Energen Berbagi Sarapan Sehat Untuk Dukung Prestasi 2,2 Juta Anak-anak Indonesia
Merupakan solusi produk sarapan bergizi untuk keluarga Indonesia yang mengandung Kebaikan Susu Bernutrisi, Sereal Mengenyangkan dilengkapi Telur dan Sigmavit (vitamin A, B1, B2, B6, B12, D, E dan kalsium).
Kandungan gizi yang terdapat pada produk Energen membantu mengembalikan energi yang hilang saat tidur malam 8 jam seperti berpuasa agar siap konsentrasi.”, ujar Jonathan Setiadi.
Melalui kampanye “Sarapan Bernutrisi Agar Perut Terisi Siap Konsentrasi”, Energen membantu mewujudkan misi membangun anak Indonesia agar siap beraktivitas setiap hari melalui komitmennya menyediakan produk minuman susu sereal yang bernutrisi untuk mengembalikan energi.