Daerahnya Ditetapkan KLB Virus KLB Rubella, Begini Sikap Warga Balangan
Dinas Kesehatan Balangan Kalimantan Selatan menetapkan daerah itu kejadian luar biasa (KLB) kasus virus Rubella.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN – Dinas Kesehatan Balangan Kalimantan Selatan menetapkan daerah itu kejadian luar biasa (KLB) kasus virus Rubella.
Hal ini setelah ditemukan sejumlah siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan, diduga terpapar virus Rubella.
Akhmad Nasa’i, Kadinkes Balangan, Minggu (16/9/2018) membenarkan Desa Anjung telah menetapkan KLB kasus Rubella.
Sebelum menetapkan KLB, sebut dia, pihaknya lebih dulu sudah melakukan investigasi pada awal Agustus 2018.
"Akhir Juli 2018 itu sudah ada informasi ada warga yang terdeteksi, ungkapnya. Dan, benar itu virus Rubella, bukan campak.” jelas dia.
Kata Nasa’i, saat dilakukan investigasi sebanyak 7 sampel darah penderita yang diambil dikirimkan ke provinsi, dan awal September hasilnya keluar dimana 5 penderita positif dan 2 negatif.
Menurut dia, atas dasar hasil 2 yang positif itulah sebagai syarat penetapan KLB mengelompok dalam satu wilayah.
"Jadi, untuk di Ajung memenuhi syarat penetapan KLB. Pada 8 September 2018 ada lagi laporan masuk 3 kasus, dan 12 September 2018 ditetapkan Desa Ajung ditetapkan status KLB untuk rubella," imbuhnya.
Masih kata Nasa’i, usai status tersebut ditetapkan, seluruh warga Desa Anjung, terutama para siswa SMP dan SD dilakukan imunisasi.
Pasalnya, sebut dia, kasus itu berawal dari siswa SD dan SMP di Ajung.
Dia mensinyalir, sesuai hasil investigasi, keberadaan kasus virus Rubela adalah bawaan dari luar daerah.
“Karena memang banyak orang dari luar datang ke Tebing Tinggi setiap Sabtu dan Minggu terutama yang berwisata ke Gunung Hauk," bebernya.
Terkait adanya warga yang terkena terserang virus Rubella, Dinkes Balangan mengintensifkan vaksinasi ke sekolah-sekolah dan posyandu.
Selam 1 bulan terakhir, Desa Ajung terus dalam pemantauan.
”Jika ada kejadian lagi, tinggal menunggu dicabut status KLB,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan kepada warga agar segera melaporkan jika ada gejala Rubella agar segera bisa ditangani.
Warga Bersikap Biasa
Widiradi, warga Desa Ajung, mengaku khawatir terhadap adanya kasus Rubella.
Soalnya dia mengetahui penyakit mudah menular.
"Secara pribadi saya khawatir apalagi berdekatan, soalnya mudah menularkan," ujarnya.
Widiariadi yang juga Sekdes Ajung mengatakan, secara umum sikap warga saat mengetahui adanya kasus ini terkesan biasa saja.
"Warga tidak begitu mengetahui banyak dampak-dampak Rubella itu seperti apa, sehingga, ya dianggap biasa saja," pungkasnya.