Peneliti Ungkap Butuh 15 Tahun untuk Pulih Setelah Seseorang Stop Merokok
Banyak penelitian dan pakar kesehatan menyebutkan tentang bahaya yang ditimbulkan dari merokok.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Banyak penelitian dan pakar kesehatan menyebutkan tentang bahaya yang ditimbulkan dari merokok.
Untuk itulah disarankan bagi perokok setidaknya untuk berhenti karena alasan kesehatan.
Meski si perokok telah berhenti, setidaknya dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuatnya kembali pulih dari efek rokok di dalam tubuhnya.
Melansir Dailymail, setidaknya perokok harus menunggu selama 15 tahun setelah berhanti merokok.
Hal ini untuk menghilangkan dampak sebagai perokok untuk penyakit jantung dan risiko stroke ke tingkat normal.
Penelitian sebelumnya menunjukkan risiko stroke oleh mantan perokok stabil dalam lima tahun, tetapi penelitian baru menunjukkan mungkin butuh waktu tiga kali lipat.
Laporan, yang akan dipresentasikan di konferensi American Heart Association, adalah yang pertama untuk memeriksa koneksi dalam kelompok orang hidup.
Setelah menganalisis data pada 8.700 orang yang mencakup usia 50 tahun.
Para peneliti di Vanderbilt menemukan bahwa butuh lebih dari satu dekade bagi jantung perokok untuk melepaskan diri dari kerusakan nikotin, tembakau, dan segudang bahan kimia lain dalam rokok.
Kabar baiknya, jantung dan pembuluh darah adalah yang tercepat untuk pulih dari kerusakan merokok, jelas penulis utama Meredith Duncan, seorang mahasiswa PhD di Vanderbilt University Medical Center.
Hingga kini penyakit jantung masih menjadi salah satu pembunuh paling mematikan di dunia.
Namun, jumlah perokok terus meningkat tanpa menghiraukan tentang risiko penyakit dan bahaya yang mengintai.
Baca: Tak Peduli Dicibir Usai Terpergok Merokok, Mayangsari Pamer Disiapkan Makan Siang oleh Suami
Beberapa tahun terakhir, orang-orang telah pindah ke vaping yang telah terbukti menimbulkan efek kimia dan kecanduan yang sama seperti rokok.
Menurutnya dampak dari vaping memang belum jelas, meski diklaim lebih menyehatkan daripada rokok.
Duncan dan timnya di Nashville, Tennessee, ingin mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk keputusan itu untuk mulai menunjukkan efek kesehatan yang nyata.
"Ada kurangnya informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada orang dalam jangka panjang berdasarkan perkiraan dari data yang dikumpulkan secara ketat," kata Duncan kepada DailyMail.