Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tiga Alasan Mengapa Bayi Lebih Disukai Nyamuk

Dokter spesialis anak Dr Ferdy Limawal SpA mengungkapkan anak-anak dan bayi lebih rentan dengan gigitan nyamuk.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tiga Alasan Mengapa Bayi Lebih Disukai Nyamuk
Livescomfort.com
Gigitan nyamuk pada kulit bayi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merawat bayi adalah hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan.

Senang karena kita bisa melihat pertumbuhan si kecil.

Sebaliknya akan menegangkan saat ada gangguan yang menyerang kelucuan bayi kita.

Termasuk gangguan si makhluk kecil, nyamuk.

Pernahkah Anda perhatikan kalau binatang kecil bersayap ini sangat suka dekat-dekat dengan anak-anak terutama bayi?

Dokter spesialis anak Dr Ferdy Limawal SpA mengungkapkan anak-anak dan bayi lebih rentan dengan gigitan nyamuk.

BERITA REKOMENDASI

Mengapa bisa demikian?

Baca: Ilmuwan Temukan Gen Kenapa Nyamuk Suka Mengigit Orang Tertentu

Menurut Dr Ferdy Limawal SpA , itu karena nyamuk lebih memilih menggigit anak-anak atau bayi ketimbang orang dewasa.

Hal itu diungkapkannya dalam acara peluncuran Bebe Roosie Bugs Repellent dari Jamu Jago di Panggung Utama Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo (IMBEX) di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018).

Dokter spesialis anak Dr Ferdy Limawal SpA (kacamata) dalam usai acara peluncuran Bebe Roosie Bugs Repellent dari Jamu Jago di Panggung Utama Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo (IMBEX) di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018).
Dokter spesialis anak Dr Ferdy Limawal SpA (kacamata) dalam usai acara peluncuran Bebe Roosie Bugs Repellent dari Jamu Jago di Panggung Utama Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo (IMBEX) di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

"Kalau ada anak bayi sama ayahnya, pasti nyamuk akan lebih banyak menggigit bayi. Itu karena kulitnya masih tipis, sistem metabolismenya masih cepat, napasnya cepat," kata Ferdy.

Gak ingin kan anak kita diserang nyamuk?

Untuk itu, Ferdy mengatakan, hal yang paling aman digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk berbahaya misalnya nyamuk demam berdarah, malaria, dan culex adalah kelambu atau raket nyamuk.

"Tapi sekarang udah jarang yang pakai kelambu," kata Ferdy.

Lantas, amankah menggunakan obat nyamuk semprot?

Ia pun tidak menganjurkan menggunakan obat nyamuk semprot karena mengandung DEET.

"Obat nyamuk semprot tidak dianjurkan kecuali terpaksa karena mengandung toxic misalnya DEET dan pestisida," kata Ferdy.

Kandungan DEET (diethyl-meta-toluamide) adalah bahan kimia yang lazim ditemukan dalam obat anti serangga.

DEET telah lama menjadi obat pengusir serangga dari Centers for Disease Control (CDC) dan merupakan obat yang direkomendasikan untuk memerangi kutu dan serangga.

Meski begitu, penggunaan DEET khususnya pada obat anti gigitan serangga juga memiliki sisi lain.

Dalam beberap kasus, DEET bisa menyebabkan reaksi yang bisa merusak sistem saraf.

Bahkan saat ini American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan penggunaannya tidak bisa digunakan sama sekali pada bayi berusia dua bulan ke bawah.

Nyamuk
Nyamuk (Mikadago/ Pixabay.com)

Jenis Nyamuk

Dr Ferdy Limawal SpA juga menjelaskan ada beberapa jenis nyamuk yang berbahaya bagi manusia.

Nyamuk pertama adalah nyamuk demam berdarah yang berbintik hitam putih dan menggigit saat siang hari.

Nyamuk kedua adalah nyamuk malaria yang biasanya hidup di Indonesia Timur.

Nyamuk ketiga adalah nyamuk Culex atau nyamuk rumah tangga yang biasa menggigit pada malam hari karena bisa membawa penyakir seperti demam kuning, chikungunya, kaki gajah, dan Japanese Encephalitis yang bisa menyebabkan radang otak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas