Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Stetoskop yang Biasa Digunakan Tenaga Medis Bisa Tularkan Bakteri

Para peneliti mengambil sampel stetoskop dari unit perawatan intensif medis di rumah sakit University of Pennsylvania.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Stetoskop yang Biasa Digunakan Tenaga Medis Bisa Tularkan Bakteri
net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Stetoskop atau alat yang biasa digunakan dokter dan petugas medik lainnya untuk memeriksa detak jantung dan organ lainnya dalam tubuh ternyata dapat menyebarkan bakteri.

Seperti diberitakan Healthline, permasalahan tersebut berhasil diungkap oleh sebuah studi baru yang diterbitkan di Infection Control and Hospital Epidemiology, sebuah publikasi dari Society for Healthcare Epidemiology of America di Amerika Serikat.

Ada beberapa bakteri yang ditemukan pada stetoskop seperti Staphylococcus aureus, yang ternyata dapat menyebabkan infeksi serius.

Para peneliti mengambil sampel stetoskop dari unit perawatan intensif medis di rumah sakit University of Pennsylvania.

Ada 40 stetoskop yang digunakan pada penelitian tersebut, 20 stetoskop digunakan berulang oleh dokter, perawat, dan terapis pernapasan, dan 10 stetoskop yang hanya digunakan sekali pakai

Dari 40 stetoskop yang digunakan dengan pasien, lebih dari setengahnya mengkonfirmasi keberadaan Staphylococcus.

Baca: 10 Benda ini Bisa Tularkan Bakteri jika Digunakan Bergantian, Ada Sisir hingga Earphone

Berita Rekomendasi

Sedangkan bakteri lainnya yang ditemukan pada stetoskop adalah Pseudomonas dan Acinetobacter.

Dr. Ronald Collman yang ikut dalam penelitian menyebutkan dengan adanya penelitian tersebut perlu adanya pengetatan pengendalian infeksi yang ketat di rumah sakit.

“Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya mematuhi prosedur pengendalian infeksi yang ketat, termasuk sepenuhnya mematuhi prosedur dekontaminasi yang direkomendasikan CDC antara pasien, atau menggunakan stetoskop penggunaan tunggal pasien di setiap kamar pasien,” kata Dr. Ronald Collman.

Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan pedoman dan merekomendasikan agar stetoskop didisinfeksi dengan desinfektan yang terdaftar di Environmental Protection Agency (EPA) kecuali barang tersebut terkontaminasi dengan darah.

Penggunaan tisu alkohol dan program sanitasi stetoskop di berbagai fasilitas kesehatan pun harus dihidupkan kembali.

Badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat (CDC) pun mencatat ada 1,7 orang di Amerika Serikat yang mengalami infeksi dari rumah sakit.

Stetoskop mungkin bukan satu-satunya objek yang menularkan infeksi, bisa juga dinfeksi yang tertular antar pasien, atau peralatan yang biasa ada di rumah sakit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas