Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

33 Provinsi Laporkan Kasus DBD, Cegah Agar KLB DBD tak Meluas Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Kementerian Kesehatan tentang kasus DBD di awal tahun 2019, sejumlah wilayah di Indonesia sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 33 Provinsi Laporkan Kasus DBD, Cegah Agar KLB DBD tak Meluas Dimulai dari Lingkungan Keluarga
ACT
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

Tidak hanya membawa kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor, puncak musim hujan pun berimbas pada meningkatnya risiko Demam Berdarah Dengue (DBD).

Melansir laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang kasus DBD di awal tahun 2019, sejumlah wilayah di Indonesia sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Wilayah tersebut meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah, juga Kabupaten Manggarai Barat dan Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur.

Bahkan, data lain dari Kemenkes menyatakan, sebanyak 372 kabupaten atau kota yang telah melapor mendeteksi kasus DBD.

Ratusan wilayah tersebut tersebar di 33 provinsi di Indonesia.

Sejak awal Januari 2019 Kemenkes menerima laporan dari sejumlah daerah, ada sebanyak 11.224 orang yang terjangkit DBD.

Baca: Dapat Tawaran Ngehost di P3H Gantikan Billy, Iis Dahlia: Supaya Gak Panas-panas Banget Suasananya

Berita Rekomendasi

Dari jumlah tersebut, 110 orang dilaporkan meninggal dunia.

Tentang status KLB DBD, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, suatu daerah bisa menjadi KLB DBD jika terjadi percepatan pertambahan dan penyebaran kasus baru DBD dalam rentang bulan tertentu.

"Percepatan itu menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dari kasus DBD di suatu daerah," jelas Siti Nadia.

Waspada KLB DBD Meluas
Menyikapi KLB DBD yang terus meluas, Supervisor Program Medis Aksi Cepat Tanggap (ACT) dr Muhammad Riedha memberikan cara pencegahan penyebaran nyamuk yang praktis dapat dilakukan masyarakat.

"Hal pertama dapat dimulai dengan membersihkan dan menguras bak mandi, perabot rumah tangga atau apapun yang berpotensi menimbulkan genangan air. Genangan air ini yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk," tuturnya.

dr Riedha juga menyampaikan tentang pentingnya penggunaan kasa atau kawat nyamuk di jendela atau ventilasi rumah.

"Cara ini pun berguna untuk menghalangi masuknya nyamuk yang berasal dari luar rumah," jelasnya.

Selagi menghadapi puncak musim penghujan, dr Riedha mengingatkan untuk terus menjaga agar KLB DBD tak meluas, dimulai dari lingkungan keluarga terdekat.

"Sebaran nyamuk dengue ini akan semakin banyak ketika musim penghujan datang. Banyaknya area lembab dan genangan menjadi lahan subur kembang biak nyamuk. Prinsipnya, perkembangan nyamuk dengue ini mengikuti curah hujan juga kelembaban. Cara pencegahan berkembangnya nyamuk dengue bisa dimulai dari lingkungan rumah," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas