Bayi Alfatih DeritaJeune Syndrom, Penyakit Langka yang Harus Dirawat Khusus untuk Sambung Nafasnya
Kondis kesehatan balita pengidap jeune syndrom (rongga dada sempit), Muhammad Alfatih (13 bulan), masih turun naik.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Kondis kesehatan balita pengidap jeune syndrom (rongga dada sempit), Muhammad Alfatih (13 bulan), masih turun naik.
Bocah malang warga Mataraman, Kabupaten Banjar ini hingga sekarang masih terus menjalani perawatan intensif meski tak lagi di rumah sakit.
Dua hari lalu, Alfatih menjalani pengontrolan di Poliklinik Rumah Sakit Cipto Mangunkucumo (RSCM )Kencana.
"Itu sekaligus untuk ganti kanul trakeostomi. Kemarin itu pada pukul 10.30 Wita dijadwalkan oleh dokternya di sana. Begitu penuturan dari ibunda ananda Alfatih," sebut Kepala Dinas Kesehatan Banjar Ikhwansyah, Rabu (06/02/2019).
Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan kesehatan Alfatih.
Dirinya selalu berkomunikasi dengan orangtua atau keluarga Alfatih.
Baca: Kondisi Terbaru Ustaz Arifin Ilham Serta Doa Presiden Jokowi yang Baru Saja Jenguk di RSCM Hari Ini
Dikatakannya, Alfatih sejak sekitar dua pekan lalu mulai menjalani rawat jalan dari kantor perwakilan Kabupaten Banjar di Jakarta ke RSCM.
Secara umum kondisi balita tersebut memang berangsur membaik, namun anak warga Mataraman itu masih membutuhkan penanganan medis secara berkelanjutan. Apalagi sejak beberapa pekan silam bocah lakilaki itu sempat terserang diare.
Hingga saat ini kadang Alfatih juga masih kerap buang air besar (BAB) berlebihan.
Pekan lalu Alfatih bahkan hingga lima kali BAB dalam sehari.
Lebih lanjut Ikhwansyah menegaskan Pemkab Banjar terus berupaya membantu memfasilitasi pengobatan Alfatih.
Termasuk dalam hal pendanaan, hingga kini sedang diupayakan menghimpun bantuan dari pihak ketiga.
Seperti telah diwartakan, Alfatih mulai menjalami rawat jalan di kantor perwakilan Kabupaten Banjar di Jakarta di Jalan Tebet Darat, Dalamraya, Jakarta, sejak Kamis siang 14 Februari lalu.
Evakuasi balita kelahiran 11 Desember 2017 tersebut didampingi tim medis dari RSCM. Secara berkala selama masa rawat jalan, satu atau dua kali tiap pekan, mereka akan melakukan kunjungan (homecare) untuk mengontrol kondisi Alfatih.
Selama menjalani perawatan di kantor perwakilan Alfatih masih tetap memerlukan sejumlah bahan dan alat habis pakai (BAHP).
Sesuai rincian kebutuhan yang disampaikan pihak RSCM, total biaya BAHP per bulannya sekktar Rp16-20 juta.
Alfatih seyogyanya mulai menjalani rawat jalan di kantor perwakilan Pemkab Banjar di Tebet Darat Dalamraya, Jakarta, pada pekan pertama Januari 2019. Namun urung karena saat itu mendadak kesehatan bayi itu drop akibat diare.
Selain itu, kala itu, pihak manajemen RSCM juga masih melakukan pelatihan khusus terhadap orangtua Alfatih mengenai tindakan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).
Lalu, menunggu persetujuan dari Poliklinik Kencana untuk rawat jalanAlfatih.
Hal ini mengingat kelak balita malang ini memerlukan ruangan khusus dan pelayanan cepat.
Alfatih telah mejalani penanganan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangun Kusumo (RSCM) sejak 20 Mei 2018 lalu.
Menjelang persiapan menjalani fase rawat jalan, ujicoba penggunaan ventilator (alat bantu pernapasan) juga telah dilakukan beberapa waktu lalu dan berlangsung lancar.
Belum diketahui berapa lama Alfatih kelak Alfatih bakal menjalani rawat jalan.
Namun dimungkinkan masih cukup lama karena penyakit yang diidap adalah penyakit langka yang memerlukan penanganan khusus.
Selama itu pula Pemkab Banjar membantu biaya hidup orangtua Alfatih di Jakarta. Dinkes Banjar beberapa bulan lalu juga menginisiasi penggalangan dana kemanusiaan untuk pembelian ventilator seharga Rp 200-an juta.
Langkah ini dilakukan karena aturan pengelolaan keuangan tak memungkinkan untuk menyalurkan dana hibah dalam jumlah besar.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Kondisi Kesehatan Alfatih Pengidap Jeune Syndrom Masih Turun Naik, Ia Baru Saja Jalani Hal Ini,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.