Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Terapi Larotrectinib dan Tes Genom untuk Pencegahan Kanker

Terapi ini menyasar langsung pada gen kanker yang terdapat dalam tubuh sehingga penderita kanker yang akan menjalani ini harus menjalani tes genom.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Terapi Larotrectinib dan Tes Genom untuk Pencegahan Kanker
IST
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Inovasi yang dilakukan Bayer Pharmaceutical berhasil menemukan langkah baru untuk meningkatkan harapan hidup pada penderita kanker yang memiliki fusi Tropomyosin Receptor Kinase (TRK) yaitu dengan Terapi Larotrectinib.

Terapi ini menyasar langsung pada gen kanker yang terdapat dalam tubuh sehingga penderita kanker yang akan menjalani ini harus menjalani tes genom terlebih dulu.

Head of Medical Affairs, Bayer Pharmaceuticals Division Asia atau Pacific, Dr Chuan Kit Foo menyebutkan dengan adanya tes genom maka akan dianalisa mutasi gen kankernya.

“Uji genom ini memungkinkan kita memilih tempat perawatan kanker yang tepat yang secara khusus ditargetkan untuk kelainan gen ini,” pungkas dr, Foo, di di Asia Pacisif Pharmaceuticals Media Day 2019.

Pihak Buyer juga menyarankan tes genom ini bisa dilakukan para dokter tidak hanya untuk terapi larotrectinib tapi juga untuk terapi lainnya karena sangat efektif untuk mengenali titik kanker pada tubuh.

“Dokter sebaiknya juga melakukan tes genom ini karena semakin cepat tes semakin meningkatkan harapan hidup,” papar dr. Foo.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, mengenai terapi Larotrectinib
menargetkan perubahan gen langka yang disebut gen neutrotrophicntyrosine receptor kinase (NTRK).

Dengan langsung menuju pada pusat kankernya di dalam tubuh, sel kanker diharapkan terus menyusut per treatmenya dan lebih mudah dibersihkan.

“Jadi kita langsung sasar gen langka tersebut biar kankernya jadi makin kecil, lebih mudah untuk dibersihkan juga,” kata Dr.Foo.

Baca: Berbahagialah yang Suka Buah Sukun, Banyak Manfaat Tersimpan, Bisa Mematikan Jenis Sel Kanker Langka

Treatment ini berlangsung sekitar empat minggu hingga delapan minggu atau selama dua bulan.

Soal tindakan yang dilakukan pada pasien berupa terapi oral atau dilakukan dengan mengonsumi obat yang diproduksi oleh Bayer.

Baca: Sejak Dirawat karena Kanker Darah, Lidah Ani Yudhoyono Seperti Mati Rasa, Makanannya Khusus

Adapun penelitian treatment ini mulai dilakukan pda 2017, kemudian pada Agustus 2018 Food and Drugs Amerika (FDA) menyetujui adanya percepatan mengeai kajian ini.

Kemudian treatment larotrectinib ini menunjukan tingkat respons mencapai 81 persen, 63 persen tingkat respons parsial dan 17 persen respons lengkap.

Saat ini Bayer telah mengajukan treatment ini dilakukan pada empat negara pada tahap awal yakni Taiwan, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas