Caleg Stres Bisa Sembuh, Begini Proses Penyembuhannya
Caleg yang maju di Pemilu mungkin saja mengalami gangguan jiwa jika tidak legowo menerima kekalahan atau pun pengaruh dari lingkungan yang menyudutkan
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tiooconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Para calon legislatif (caleg)yang maju di Pemilu mungkin saja mengalami gangguan jiwa jika tidak legowo menerima kekalahan atau pun pengaruh dari lingkungan yang terus menyudutkan kekalahannya.
Psikolog Klinis dan Hipnoterapis, Liza Marielly Djaprie yang juga pernah melayani caleg yang mengalami kejiwaan menyebutkan treatment yang diberikan kepada para caleg stres sama dengan treatment kepada pasien lainnya yang mengalami gangguan jiwa dengan penyebab lainnya.
Liza menyebutkan biasanya pengobatan diawali dengan mencari tahu kondisi psikologi pasien, sama seperti pasien penyakit fisik saat pertama kali menjalani perawatan.
Jika masih bisa diajak ngobrol penanganan pada pasien akan lebih mudah, tetapi kalau susah diajak ngobrol, dan sebelumnya ada gejala lain seperti tidak bisa tidur, biasanya akan ditangani lamgsung dengan obat.
Baca: Jagoan Anda Kalah di Pemilu? Jangan Stres, Ikuti Trik Jitu untuk Menangkalnya
“Kita assessment dulu kondisi psikologisnya seperti apa, ada yang masih bisa diajak ngobrol ada yang enggak, kalau parah banget ada intervensi obat apakah obat penenang, kalau dia datang sudah 14 hari gak tidur ya dikasi obat tidur tentunya,” ungkap Liza kepada Tribunnews.com.
Setelah pemeriksaan awal bisanya dilanjutkan dengan konseling.
Pada tahap ini, Liza akan membuat rencana hal-hal apa saja yang akan membantu memulihkan kejiwaan pasien.
Contoh kegiatan misalnya menjadwalkan kembali melakukan hobi kesukaanya atau sekadar mengonsumsi makanan kesukaannya.
“Kita ajarkan membuat rencana tindakan nyata keseharian yang bisa dilakukan, gak usah muluk-muluk, kalau dia bilang abis ini mau bahagia apakah bisa hanya dengan sekedar makan mie ayam, jadi kita bikin rencan konkret yang bisa dilakukan,” papar Liza.
Tidak hanya bagi yang gangguan kejiwaannya masih ringan, pada mereka yang gangguan kejiawaannya berat dalam proses penyembuhan juga disarankan melakukan tindakan fisik agar energi pada tubuh bisa disalurkan.
“Iya ada treatment fisik karena saat berduka ada dalam diri kita yang tak terduga yang mampet dan energy harus dialirkan kembali dengan bergerak fisik sebenarnya,” ungkap Liza.
Baca: Pasien Gangguan Jiwa di Panti Sosial Bina Laras: Kami Mau Memilih
Liza pun menyebut kebanyakn untuk kasus caleg stres, hanya sedikit yang gangguan kejiwaanya sudah masuk level berat, kebanyakan masih bisa diajak bicara.
“Mayoritas masih sadar Cuma dua puluh persen lah yang katanya berat langsung obat,” tutur Liza.
Mengenai kepastian kesembuhan pasien Liza menyebutkan kembali lagi ke pasien, jika benar-benar mengikuti apa yang disarankan dokter dan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memungkinkan proses kesembuhan.
“Kesembuhan ya tergantun orangnya, kita kasih PR, kita kasih terapi kalau diluar dia gak mau latihan ya repot banyak fakotr yang terlibat, kemudian kit aminta orang terdekat menjalankan bersama dengan mereka,” pungkas Liza.