Kata Dokter Sandiaga Gangguan Lambung, Mungkinkah Ini Pengaruhi Tenggorokannya Hingga Tak Bersuara?
Terlihat lesu dan harus menjalani tes darah, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menjalani pemeriksaan medis oleh dokter. Sakit apa Sandi?
Penulis: Anita K Wardhani
Hanya saja, jika sampai keluar dari area lambung, asam lambung bisa membawa petaka.
Soalnya, hanya dinding lambung yang bisa bertahan dari serangan penyakit meskipun terkena asam lambung setiap saat. Maklum, dinding lambung memiliki lapisan pelindung.
Sebaliknya, jika asam lambung beredar di organ tubuh yang tidak memiliki lapisan pelindung, maka bisa berbahaya bagi kesehatan. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah asam lambung ke luar dari lambung dan naik ke kerongkongan.
Dalam dunia kedokteran penyakit yang muncul akibat naiknya asam lambung ini dikenal dengan istilah gastro esophageal reflux disesase (GERD).
"Penyakit ini terjadi karena ada aliran balik isi lambung ke atas," kata Asrul Harsal, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Baca: Update Kondisi Sandiaga Hari Ini: Harus Cek Darah dan Singgung Keadilan
Saat naik, asam lambung berikut makanan yang diurainya ikut ke luar dari lambung.
Gambaran singkatnya begini. Dalam proses pencernaan sebelum masuk ke lambung, makanan yang masuk dari mulut harus melewati saluran esophagus atau kerongkongan.
Panjang kerongkongan bukan sebatas leher saja, tapi juga di bagian dada sebelum lambung.
Baca: Asam Lambungnya Kambuh karena Stres, Vanessa Angel Tertunduk Saat Dipindahkan ke Rutan Medaeng
Dalam GERD, makanan dan cairan yang sudah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan.
Sakit di daerah dada Gejala-gejala umum GERD adalah rasa perih yang hebat di lambung dan ulu hati.
Karena nyeri tersebut, penderita GERD sering merasa mual dan muntah-muntah, bahkan sampai muntah kering.
Pada saat muntah, biasanya asam lambung naik sampai kerongkongan dan menyebabkan perih.
Selain itu, dada terasa terbakar dan panas.
"Gejala lainnya sulit menelan, batuk kronis, radang tenggorokan, dan sering sendawa," kata Suhanto Kasmali, dokter umum dan Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur. Karena terasa sakit di daerah dada, seringkali gejala GERD dikira sakit jantung.
Salah diagnosa ini biasanya terjadi jika penderita sebelumnya tak memiliki riwayat sakit maag.