Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kata Dokter Sandiaga Gangguan Lambung, Mungkinkah Ini Pengaruhi Tenggorokannya Hingga Tak Bersuara?

Terlihat lesu dan harus menjalani tes darah, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menjalani pemeriksaan medis oleh dokter. Sakit apa Sandi?

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Kata Dokter Sandiaga Gangguan Lambung, Mungkinkah Ini Pengaruhi Tenggorokannya Hingga Tak Bersuara?
kolase/instagram @sandiuno
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno harus beristirahat karena penyakit yang dideritanya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlihat lesu dan harus menjalani tes darah, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menjalani pemeriksaan medis oleh dokter.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Bekasi Barat, Dokter Kartariadi, Sandiaga didiagnosa menderita penyakit gangguan lambung dan radang tenggorokan.

Seberapa dampak penyakit ini sampai membuat suami Nur Asia Uno ini ampak lesu saat bersama Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangan di Pemilu Presiden 2019 di Jalan Kertangera, Kamis (18/4/2019)?

Sandiaga Uno yang saat itu mendampingi Prabowo hanya diam sambil sesekali tersenyum saat Prabowo menyampaikan pernyataanya terkait Pemilu Presiden 2019,

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dokter Kartariadi yang datang bersama pimpinan Rumah Sakit Awal Bros, Prof. Yos E. Susanto dan Leona itu memeriksa secara klinis kesehatan Sandi, mulai dari tekanan darah serta pemeriksaan mulut, mata dan telinga.

Pemeriksaan yang berlangsung sekitar setengah jam itu menyimpulkan kondisi kesehatan Sandi.

Sandi diketahui mengalami peradangan pada bagian tenggorokan serta flu.

Baca: Sandiaga Uno Hanya Diam, Tenggorokannya Sakit, Apa Suara Seraknya Dampak Dari Cegukan Sebelumnya?

Berita Rekomendasi

Hal tersebut menyebabkan kondisi nya masih belum pulih ditambah adanya dugaan gangguan lambung akibat menurunnya nafsu makan.

Terkait hal tersebut, Dokter Kartariadi menganjurkan kepada Sandiaga Uno agar beristirahat total.

Sementara, proses pemeriksaan lanjutan akan kembali dilakukan dengan pemeriksaan darah dan tingkat kolesterol.

"Saran oleh dokter istirahat total, disarankan bed rest oleh dokter karena kondisi sekarang gangguan lambung dan radang tenggorokan. Selanjutnya akan dilakukan check darah dan kolesterolnya besok," ungkap Dokter Kartariadi di kediaman Sandi, Jalan Pulombangkeng 5, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (19/4/2019).

Baca: Soal Ekspresi Sandiaga Uno yang Lesu Saat Dampingi Prabowo, Erwin Aksa Sebut karena Sakit Lambung

Apa yang terjadi pada tubuh Sandiaga sebenarnya? Bagaimana gangguan lambung sampai membuatnya terdiam tanpa suara?

Dokter periksa kesehatan Cawapres Sandiaga Uno di kediamannya, Jalan Pulo Bangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019)
Dokter periksa kesehatan Cawapres Sandiaga Uno di kediamannya, Jalan Pulo Bangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019) (Ist/Tribunnews.com)

Bagaimana Gangguan Lambung Bisa Pengaruhi Suara Sandi?
Dikutip dari artikel kompas.com berjudul Ketika Asam Lambung Naik Hingga ke Kerongkongan" disebutkan asam lambung memegang peranan penting dalam fungsi pencernaan.

Zat yang diproduksi lambung ini bisa mengurai makanan agar mudah diserap oleh tubuh.

Hanya saja, jika sampai keluar dari area lambung, asam lambung bisa membawa petaka.
Soalnya, hanya dinding lambung yang bisa bertahan dari serangan penyakit meskipun terkena asam lambung setiap saat. Maklum, dinding lambung memiliki lapisan pelindung.

Sebaliknya, jika asam lambung beredar di organ tubuh yang tidak memiliki lapisan pelindung, maka bisa berbahaya bagi kesehatan. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah asam lambung ke luar dari lambung dan naik ke kerongkongan.

Dalam dunia kedokteran penyakit yang muncul akibat naiknya asam lambung ini dikenal dengan istilah gastro esophageal reflux disesase (GERD).

"Penyakit ini terjadi karena ada aliran balik isi lambung ke atas," kata Asrul Harsal, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Baca: Update Kondisi Sandiaga Hari Ini: Harus Cek Darah dan Singgung Keadilan

Saat naik, asam lambung berikut makanan yang diurainya ikut ke luar dari lambung.

Gambaran singkatnya begini. Dalam proses pencernaan sebelum masuk ke lambung, makanan yang masuk dari mulut harus melewati saluran esophagus atau kerongkongan.

Panjang kerongkongan bukan sebatas leher saja, tapi juga di bagian dada sebelum lambung.

Baca: Asam Lambungnya Kambuh karena Stres, Vanessa Angel Tertunduk Saat Dipindahkan ke Rutan Medaeng

Dalam GERD, makanan dan cairan yang sudah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan.

Sakit di daerah dada Gejala-gejala umum GERD adalah rasa perih yang hebat di lambung dan ulu hati.

Karena nyeri tersebut, penderita GERD sering merasa mual dan muntah-muntah, bahkan sampai muntah kering.

Pada saat muntah, biasanya asam lambung naik sampai kerongkongan dan menyebabkan perih.

Selain itu, dada terasa terbakar dan panas.

"Gejala lainnya sulit menelan, batuk kronis, radang tenggorokan, dan sering sendawa," kata Suhanto Kasmali, dokter umum dan Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur. Karena terasa sakit di daerah dada, seringkali gejala GERD dikira sakit jantung.

Salah diagnosa ini biasanya terjadi jika penderita sebelumnya tak memiliki riwayat sakit maag.

Padahal, setelah diterawang melalui endoskopi, asam lambung sudah ada di daerah kerongkongan.

Oh ya, endoskopi adalah cara melihat ke dalam bagian tubuh manusia secara langsung. GERD terjadi karena klep atau otot cincin pada perbatasan kerongkongan dengan lambung melemah.

Dalam keadaan normal, otot cincin itu mengunci agar makanan yang masuk tak keluar lagi ke kerongkongan.

Tekanan tinggi akibat produksi. asam lambung yang berlebihan juga menjadi faktor utamanya.

Selain itu, kelainan anatomi seperti kelainan gerakan usus juga bisa menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Suhanto bilang, GERD tidak mengenal kelompok usia dan bisa menyerang siapa pun.

"Tapi, paling banyak usia 30 tahun - 40 tahun," kata Suhanto. Dalam jangka panjang, GERD akan menyebabkan komplikasi di daerah kerongkongan, seperti radang, pendarahan, dan penyempitan. Beredarnya cairan lambung di daerah yang tidak seharusnya juga bisa menyebabkan kesulitan menelan, pencetus asma, batuk menahun, bahkan bisa menimbulkan kanker kerongkongan. Jadi, jangan sepelekan penyakit yang diakibatkan asam lambung ini.

Sebelum bermain bola basket bersama di Lapangan Basket Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (17/3/2019), Cawapres Sandiaga Uno dan AHY melakukan kegiatan lari bersama dari kediaman masing-masing ke lapangan basket Bulungan.
Sebelum bermain bola basket bersama di Lapangan Basket Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (17/3/2019), Cawapres Sandiaga Uno dan AHY melakukan kegiatan lari bersama dari kediaman masing-masing ke lapangan basket Bulungan. (IST)

Kondisinya Drop Bolehkah Sandi Berolahraga?
Dokter Kartariadi mengungkapkan Sandi sempat bertanya kepada dirinya apakah tetap dapat berolahraga.

Namun, merujuk lemahnya kondisi kesehatan Sandi, dirinya melarang dan menganjurkan agar Sandi beristirahat total.

"Pak Sandi sempat bertanya apakah boleh melakukan kegiatan olahraga tapi saya menyarankan bed rest total," ungkapnya.

Kondisi kesehatan Sandi menjawab seluruh dugaan miring yang dialamatkan sejak Prabowo Subianto mendeklarasikan diri memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Begitu juga dengan absennya Sandi dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia yang digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (19/4/2019)

Reporter: Tribunnews.com/Taufiq Ismail/Kompas.com/Sanny Cicilia Simbolon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas