Berlokasi di dekat Lokasi Wisata, RSUD Bali Mandara Banyak Layani Warga Negara Asing
Dalam sebulan, rumah sakit yang mulai beroperasi sejak satu tahun lalu itu bisa melayani 20 hingga 50 pasien
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, BALI — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara di Bali banyak melayani pasien yang merupakan warga negara asing (WNA).
Dalam sebulan, rumah sakit yang mulai beroperasi sejak satu tahun lalu itu bisa melayani 20 hingga 50 pasien.
Baca: Kelelahan, Ketua PPK Kota Tangerang Dilarikan ke RSUD Tangerang
Pada tahun 2018 lalu, jumlah WNA yang dilayani di RSUD Bali Mandara mencapai 2.335 orang, dari total jumlah pasien selama 2018 mencapai 4.000 pasien.
Dirut RSUD Bali Mandara Provinsi Bali, dr. Gede Bagus Darmayasa menyebutkan tingginya WNA yang berobat karena lokasi RSUD Bali Mandara yang berada di dekat lokasi wisata seperti kawasan wisata Sanur.
“Kebetulan rumah sakit berada ditengah lokasi-lokasi wisata, letak rumah sakit ini dekat Sanur, jadi paling banyak dikunjungi orang - orang asing,” ungkap dr. Gede Bagus Darmayasa di RSUD Bali Mandara, Selasa (23/4/2019).
Kemudian lokasi rumah sakit yang berada di tengah pulau Bali dan juga dekat dengan pusat keramaian lainnya seperti bandara membuat RSUD Bali Mandara menjadi pilihan para WNA.
Bali sendiri memang terkenal dengan daerah wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asing.
“Mereka datang dari airport ke tempat wisata hampir semua lewat sini, berobat ke sini. Kami selalu menjadi rumah sakit yang stand by untuk rujukan para tamu wisata yang tiba-tiba sakit mendadak,” papar dr. Gede Bagus Darmayasa.
Baca: Caleg Gagal Ikuti Terapi Mandi Kembang 7 Rupa sampai Perawatan Khusus dari RSUD Blora
Kebetulan saat mengunjungi RSUD Bali Mandara, Selasa (23/4/2019), ada seorang WNA bernama Syahdi Mahmud dari Mesir yang sedang menjalani perawatan di RS karena menderita demam berdarah dan memuji pelayanan yang diberikan oleh RSUD Bali Mandara.
“Sudah enam tahun kerja di Indonesia, ini perawatan pertama saya tapi pelayanannya bagus,” pungkas Syahdi Mahmud.