Viral Ibu Hamil Kontraksi di KRL Bogor-Jakarta, Bayinya Tak Selamat, Ini Risiko Bayi Lahir Prematur
Kamis (25/04/2019) heboh diberitakan seorang penumpang KRL jurusan Bogor-Jakarta yang mengalami kontraksi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM- Kamis (25/04/2019) heboh diberitakan seorang penumpang KRL jurusan Bogor-Jakarta yang mengalami kontraksi.
Hal tersebut dibenarkan Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba.
Diberitakan Tribunnews.com, Anne Purba mengatakan bahwa ada penumpang yang mengalami kontraksi dan diturunkan di Stasiun Universitas Indonesia.
Ia mengatakan kejadian tersebut terjadi pukul 12.20 WIB.
"Masinis minta waktu untuk menurunkan penumpang yang melahirkan di dalam rangkaian saat di Universitas Indonesia," kata dia.
Anne mengatakan, penumpang tersebut kini dalam penanganan lebih lanjut di Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Perempuan dengan inisial PN yang dievakuasi petugas kemudian ditangani oleh Vita Silvana seorang dokter spesialis kandungan.
Saat diperiksa ternyata kondisi bayinya sudah meninggal atau keguguran.
Menurut Vita, minimal seorang bayi bisa hidup mandiri setelah umurnya 26 minggu.
Melihat kasus tersebut bayi prematur memang sangatlah butuh penanganan khusus jika ia mampu bertahan hidup.
Baca: Krishna Murti Pagi-pagi Dibuat Jengkel Oleh Pengguna KRL Karena Masalah Ini
Jika Lahir, Bayi Prematur Rentan Terserang Penyakit
Akibat lahir sebelum waktunya, bayi prematur rentan terhadap berbagai penyakit, sebab mereka belum memiliki organ yang benar-benar siap untuk berfungsi sendiri.
Selain itu komplikasi atau penyakit jangka panjang memiliki besar kemungkinan akan dialami oleh bayi prematur.
1. Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah gangguan gerakan, tonus otot atau postur, yang disebabkan oleh infeksi aliran darah yang tidak kuat atau cedera pada otak yang berkembang saat awal kehamilan atau ketika bayi masih muda.
Baca: Kandungan Neneng Sempat Kontraksi Sebelum Perutnya Dielus Jokowi
2. Pembelajaran terganggu
Bayi prematur lebih mungkin mengalami ketertinggalan dan keterlambatan pada berbagai tonggak perkembangan.
3. Masalah penglihatan
Bayi prematur dapat mengembangkan retinopati prematuritas, penyakit yang terjadi ketika pembuluh darah membengkak dan tumbuh di lapisan saraf sensitif cahaya di bagian belakang mata atau retina.
4. Masalah pendengaran
Bayi prematur berisiko mengalami gangguan pendengaran, sehingga semua bayi prematur akan dilakukan pengecekan pendengaran oleh dokter sebelum mereka pulang ke rumah.
5. Masalah perilaku dan psikologis
Bayi prematur lebih mungkin memiliki masalah perilaku atau psikologis tertentu, daripada bayi yang lahir cukup bulan.
6. Masalah gigi
Bayi prematur yang sakit kritis berisiko lebih besar mengalami masalah gigi, seperti erupsi gigi yang tertunda, perubahan warna gigi dan gigi yang tidak selaras.
7. Masalah kesehatan kronis
Bayi prematur lebih cenderung memiliki masalah kesehatan kronis, beberapa di antaranya mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
Infeksi, asma, dan masalah makan lebih mungkin berkembang pada bayi prematur, serta mereka juga berisiko tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).