Obat yang Sebaiknya Jangan Diberikan kepada Anak, Sebab Efeknya Bisa Lebih Buruk
Biasanya, orangtua memberi obat tertentu untuk mengatasi kondisi anak yang kurang sehat tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Anak-anak pada umumnya lebih mudah terserang alergi atau muncul reaksi setelah minum obat, ketimbang orang dewasa.
Bila dibiarkan, tentunya akan mengakibatkan penyakit serius.
Biasanya, orangtua memberi obat tertentu untuk mengatasi kondisi anak yang kurang sehat tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Untuk menghindari hal lebih buruk lagi, di bawah ini beberapa jenis obat yang sebaiknya jangan diberikan kepada anak.
Aspirin
Jangan pernah sekalipun memberikan anak obat yang mengandung aspirin. Aspirin dapat membuat anak mudah terserang penyakit sindrome Reye, yaitu penyakit yang jarang terjadi tapi jika terkena bisa fatal akibatnya.
Jangan pernah berpikiran bahwa obat anak-anak yang dijual di apotik bebas dari aspirin. Jadi, baca dengan cermat dan hati-hati label/keterangan obat-obat tersebut.
Kalau ragu, tanyakan pada dokter atau apoteker.
Baca: Nutrisi Anak Aktif, 4 Hal Yang Harus Diberikan Orangtua
Obat Anti Mual
Kecuali direkomendasikan atau diresepkan oleh dokternya, jangan pernah memberi buah hati kita obat antimual.
Baca: Reino Barack Unggah Foto 3 Gerai Bisnis Baru, Tanpa Komentar Syahrini Lakukan Hal Ini
Umumnya keinginan untuk muntah hanya berlangsung sejenak dan anak dapat mengatasinya tanpa harus minum obat.
Obat antimual memiliki risiko komplikasi dan berbagai efek samping buruk lainnya. Jika anak merasa mual dan ada gejala dehidrasi, segera hubungi dokter langganan.
Obat untuk Orang Dewasa
Memberikan anak obat-obatan yang diperuntukan bagi orang dewasa meski dengan dosis tetap berbahaya.
Baca: Bengkel Gizi Terpadu Pulihkan Penderita Malnutrisi di Lombok
Jika tidak ada keterangan bahwa obat tersebut boleh diberikan pada anak dengan dosis tertentu, jangan berikan, ya!
Bukan Atas Namanya
Hindari memberikan obat dari resep dokter yang diberikan pada orang lain dan bukan atas nama si kecil.
Yang juga berbahaya adalah memberikan obat dengan anggapan gejala penyakitnya sama dengan penyakit yang tengah diderita anak.
Penyembuhan bisa menjadi tidak efektif bahkan membahayakan, jadi berikan obat khusus yang
ditujukan hanya untuknya dengan kondisi yang khusus pula.
Sudah Kadaluarsa
Buang semua jenis obat dari resep dokter atau atau yang dijual bebas begitu batas waktunya habis. Setelah masa berlakunya habis, obat tidak akan bekerja efektif bahkan bisa menjadi berbahaya.
Jangan membuang obat-obatan di toilet karena dapat membuat air terkontaminasi sehingga berpengaruh pada air minum.
Jangan lupa, sebelum membuang obat, tutup rapat-rapat botol atau kemasannya.
Mengandung Acetaminophen
Banyak obat yang dijual bebas untuk penyakitt demam atau batuk yang mengandung acetaminophen.
Jadi, berhati-hatilah dan teliti keterangan di kemasan sebelum membeli. Jika ragu, hubungi dokter atau apoteker.
Tablet Kunyah
Untuk anak berusia di bawah 3 tahun, tablet yang dikunyah sering membuatnya tersedak, obat tertelan, dan membuat tenggorokannya tersumbat.
Jika memberi tablet kunyah, sebaiknya haluskan/gerus terlebih dahulu, lalu taruh di sendok. Bisa juga dicampur dengan makanan seperti yoghurt atau pisang namun harus yakin benar,
anak dapat memakan seisi sendok tersebut agar dosis obat yang diberikan cukup alias tak bersisa sehingga obat bisa bekerja efektif melawan penyakit. (Dionisia Mayang Rintani/Nova.id)