Tanda-tanda Berbahaya Bagi Penderita Diabetes yang Jalankan Puasa
Spesialis Penyakit dalam, Prof. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, menyebutkan pertama adalah penderita diabetes harus mengubah pola makan dan minum obat
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penderita diabetes yang menjalankan ibadah puasa memiliki risiko dan syarat khusus yang harus diwaspadai.
Spesialis Penyakit dalam, Prof. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, menyebutkan pertama adalah penderita diabetes harus mengubah pola makan dan pola minum obat.
Bersamaan dengan perubahan pola tersebut, penderita diabetes harus menjaga kadar gula agar tidak memancing hipoglikemia (darah rendah) atau hyperglikemia (darah tinggi).
Hipoglikemia yang paling harus dihindari, karena saat gula rendah dapat merusak sel otak.
“Seseorang diabetes ada beberapa resiko kalau tidak dirubah pola hidup makan dan obatnya. Paling ditakutkan itu hipoglikemia itu merusak otak,” kata Prof. Sidartawan, di Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Baca: Buka Puasa dengan yang Manis Takut Diabetes? Ini 5 Alternatif Pengganti Gula!
Maka dari itu bagi penderita diabetes saat berpuasa mengalami tanda-tanda hipoglikemia seperti keringat dingin, baju basah, berdebar hingga mual segera hentikan berpuasa.
Kalau tetap dipaksakan dikhawatirkan akan berbahaya bagi nyawa penderita diabetes, setelah itu pantau penyebabnya yang bisa jadi karena kurangnya asupan saat sahur.
“Kalau minum obat ada gejala hipoglikemik langsung dibatalin. Baru nanti dipikir kenapa bisa hipoglikemik, apa sahur kurang, atau suntikan insulinya kebanyakan," pungkas Prof. Sidartawan.