4 Risiko Jika Tubuh Kekurangan Asupan karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat yang penting bagi tubuh, namun apakah yang terjadi jika tubuh kekurangan karbohidrat? Simak ulasannya yuk!
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Karbohidrat merupakan salah satu zat yang penting bagi tubuh, namun apakah yang terjadi jika tubuh kekurangan karbohidrat? Simak ulasannya yuk!
TRIBUNNEWS.COM - Karbohidrat merupakan zat yang penting bagi tubuh, namun sering dianggap sebagai penyebab naiknya berat badan.
Banyak juga yang menyarankan pengurangan asupan karbohidrat bahkan demi tubuh ideal, ada yang menyarankan untuk menghentikan asupan karbohidrat.
Pada faktanya, karbohidrat berfungsi untuk sumber energi utama tubuh kita yang digunakan untuk mengisi otot, otak hingga sistem syaraf pusat.
Mungkin dengan mengurangi asupan karbohidrat, penurunan badan terjadi.
Baca: 13 Manfaat Mengejutkan dari Pepaya, Turunkan Berat Badan hingga Redakan Sakit Gigi
Baca: 9 Manfaat Rambutan yang Mungkin Belum Kamu Ketahui, Turunkan Berat Badan hingga Bersihkan Ginjal
Baca: 3 Manfaat Ajaib Buah Alpukat, Menjaga Jantung hingga Kesehatan Mata, Tambahkan ke Menu Dietmu!
Baca: 4 Manfaat Minum Secangkir Kopi saat Pagi Hari, Menurunkan Depresi hingga Meningkatkan Energi
Namun ternyata ada efek negatif yang timbul dengan menurunnya bobot tubuh.
Dikutip dari KompasLifestyle dan The Independent, Libby Parker yang merupakan seorang ahli gizi menyebut bahwa mengurangi konsumsi karbohidrat berbahaya bagi tubuh.
Ia juga mengatakan bahwa tubuh manusia dirancang untuk bekerja dengan sumber energi dari karbohidrat.
Karbohidrat juga membentruk 45-65 persen asupan kalori.
Berikut ini Tribunnews rangkum dari berbagai sumber empat risiko kesehatan jika asupan karbohidrat ke tubuh berkurang.
1. Bagian tubuh tertentu alami efek negatif
Saat melakukan diet yang membatasi asupan karbohidrat, bagian tubuh tertentu akan terpengaruh lebih besar daripada yang lain.
Ia berkata bahwa ada sel tertentu di tubuh yang berpengaruh, termasuk sel-sel di ginjal dan mata kita.
Hal tersebut terjadi karena sel-sel tersebut bekerja eksklusif dengan karbohidrat.
Saat melakukan diet dengan pengurangan karbohidrat secara ekstrim, maka tidak ada zat yang bisa menggantikan peran karbohidrat.
Misal saat kita sedang melakukan diet keto, maka tubuh akan menghasilkan keton.
Keton merupakan energi asam yang dikeluarkan ketika tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi.
Ini terjadi saat kita mengurangi asupan karbohidrat.
Menurut parker, diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan senyawa lain dalam tubuh.
Hal tersebut terjadi karena kandungan tersebut hanya dapat ditemukan dalam makanan yang kaya karbohidrat seperti buah dan sayuran.
Roti, kue kering dan pasta merupakan sumber karbohidrat sederhana atau bisa disebut karbohidrat olahan.
Selain ketiga makanan tersebut, buah, sayuran dan kacang-kacangan juga dapat menjadi karbohidrat sederhana.
Mengurangi asupan karbohidrat juga dapat menyabkan risiko sembelit karena kurangnya serat.
Selain menyebabkan sembelit, kekurangan karbohidrat juga dapat menyebabkan risiko penyakit jangka panjang seperti kanker usus besar dan batu ginjal.
2. Energi tidak maksimal
Diet dengan mengurangi asupan karbohidrat juga dapat menyebabkan rendahnya proses pemecahan glukosa untuk energi.
Walaupun energi pengganti dapat ditemukan pada keton, namun rasa lesu dan lambat dalam bergerak akan terjadi atau dikenal sebagai "carb flu".
Menurut Parker, diet rendah karbohidrat sering menyebabkan kelesuan dan kurangnya daya tahan.
Brain frog yang membuat sulit berkonsentrasi juga akan terjadi jika asupan karbohidrat kurang.
3. Bau mulut
Bau mulut adalah hasil dari energi aseton, salah satu dari tiga badan keton, yang terjadi ketika tubuh memasuki ketosis, kata Parker.
Bau mulut juga merupakan efek samping yang kurang disadari dari diet rendah karbohidrat.
Bau tak sedap dari mulut ini tidak dapat diatasi dengan menggosok gigi dan menggunakan obat kumur.
Memasukkan kembali karbihidrat dalam menu diet merupakan satu-satunya cara untuk mengurangi bau mulut.
4. Makan tidak teratur
Pola diet mempunyai prinsip untuk mengatur jadwal makan secara teratur.
Namun, diet rendah karbohidrat dapat membuat kita sulit untuk menerapkan pola makan yang disarankan.
Parker mengatakan, hal itu biasa terjadi saat kita berkumpul bersama keluarga atau kawan yang identik dengah suguhan makanan ringan.
Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan isolasi sosial jika kita melakukan diet karbohidrat dengan disiplin tinggi.
Parker tidak merekomendasikan mengikuti diet rendah karbohidrat atau diet apapun yang dilakukan secara ketat karena risikonya terlalu besar.
Ia mengatakan bahwa setiap diet ketat dapat berisiko untuk kesehatan, gangguan makan yang potensial, dan meningkatkan berat bada segera setelah kita mengalami penurunan berat badan, karena diet tidak berfungsi.
Baca: 3 Manfaat Ajaib Buah Alpukat, Menjaga Jantung hingga Kesehatan Mata, Tambahkan ke Menu Dietmu!
Baca: Jangan Asal Percaya! Berikut 8 Mitos Diet yang Harus Anda Teliti Lebih dalam Sebelum Dipraktikkan
Sebaiknya, sebelum memulai diet, konsultasikan dulu kepada ahli atau dokter gizi, agar kita tetap sehat dalam menurunkan berat badan yang berlebih.
(Tribunnews.com/ Renald)