Ingin Program Bayi Tabung? Perhatikan Tiga Persiapan Penting Ini
Program bayi tabung kini tengah banyak menjadi pilihan bagi para orangtua baik yang mengalami kendala kehamilan juga yang ingin cepat hamil.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawam Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Program bayi tabung kini tengah banyak menjadi pilihan bagi para orangtua baik yang mengalami kendala kehamilan maupun yang disengaja untuk mempercepat proses memiliki anak.
Bayi tabung ini memang identik dengan biaya yang mahal hingga puluhan jutula rupiah ini untuk satu kali proses dengan tingkat keberhasilan 40 sampai 50 persen.
Namun selain menyiapkan biaya ada tiga hal penting yang harus dilakukan sebelum program bayi tabung seperti yang dikatakan dr. Caroline Hutomo, MSc dari RSIA Bunda, Menteng, Jakarta.
Pertama adalah ibu harus menyiapkan keadaan fisik yang sehat, karena sama dengan kelahiran normal kondisi fisik yang baik akan menghasilkan sel telur yang baik yang akan digunakan untuk dipertemukan dengan sel telur dari suami.
Baca: Ratna Galih Sukses Lahirkan Bayi Kembar Lewat Proses Bayi Tabung
Baca: Datangi Polda Metro Jaya Bersaksi Kasus Ikan Asin, Barbie Kumalasari: Santai Aja
“Kalau seseorang sakit-sakitan boro-boro dia hamil tentu semkain drop, makanya ibu harus makan sehat, olahrga ringan, kalau saya juga berikan suplemen tanbahan kepada pasien,” kata dr. Caroline saat ditemui di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019).
Kedua yang harus disiapkan adalah mental karena mungkin saja proses bayi tabung tidak berhasil, atau kemungkinan lainnya seperti hanya satu sel telur saja yang jadi padahal inginnnya kembar.
Mental yang kuat sangat dibutuhkan untuk tetap semangat dan kembali memulai program kehamilan.
“Mental harus disiapkan, bayi tabung itu bukan berarti ibu akan berhasil 100 persen, bayi tabung itu angka keberhasilannya 40 sampai 50 persen, kalau inseminasi 10-15 persen, tapi rata-rata bayi tabung diseluruh dunia keberhasilannya 20-30 persen,” ujar dr. Caroline.
Kemudian faktor berikutnya adalah umur ibu yang akan memengaruhi tingkat keberhasilan bayi tabung ini.
Usia ibu menjadi hal yang penting karena wanita mengalami menopause yang membuat sel telur mengalami penurunan jumlah dan kualitasnya.
Maka disarankan sebelum umur 45 tahun datang lebih cepat ke dokter kandungan untuk memulai program bayi tabung terutama bagi mereka yang menikah terlambat.
“Harus sadar perempuan ada batasnya karena perempuan bisa menopause jadi jangan datang mau bayi tabung saat usia mepet resikonya tinggi,” ucap dr. Caroline.