Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minimnya pengetahuan mengenai kesehatan, membuat masyarakat seringkali menerima begitu saja informasi palsu atau hoax yang mereka peroleh dari internet.

Melihat fenomena tersebut, Kepala Divisi Meta

Baca: Besok, Amien Rais Sampaikan Pernyataan Politik Sikapi Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Stasiun MRT

bolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Dr Dante Saksono prihatin.

Ia menyatakan, masyarakat sering terkecoh dengan informasi yang diedarkan melalui dunia maya, misalnya  terkait informasi 'pemanis rendah kalori'.

Dante menjelaskan, pemanis rendah kalori merupakan alternatif pengganti gula dan sudah biasa dikonsumsi lantaran aman bagi tubuh.

"Terkait pemanis rendah kalori, nyatanya sebagai pemanis rendah kalori ini pengganti gula pasir, dan sudah lazim dipakai sebagai alternatif pengganti gula," ujar Dante di acara Kampanye #BeatDiabetes yang digelar Nutrifood dan Tropicana Slim di Jakarta, Minggu (14/7/2019).

Selain itu pemanis rendah kalori juga telah memperoleh izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sehingga masyarakat tidak perlu khawatir saat mengkonsumsinya.

Baca: Gara-gara Mengedit Foto Jadi Lebih Cantik di Kertas Suara, Caleg Terpilih DPD NTB Digugat ke MK

Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan menganjurkan, konsumsi gula per harinya adalah 4 sendok makan.

Pemanis rendah kalori menjadi alternatif bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan dan harus membatasi asupan gula. "Hadirnya pemanis rendah kalori dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang perlu membatasi asupan gula setiap harinya," kata dia.