Lebih Dari 4 Jam Operasi, 1 Kg Gelambir Diangkat Dari Tangan Aria Permana, Ada 40 Cm Jahitan
Tim dokter mengangkat lemak dan kulit dari bagian kedua tangan Aria Permana yang bergelambir sebanyak masing-masing 1 kilogram.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Ayah Aria Permana (13), Ade Somantri bisa bernapas lega setelah anaknya berhasil melalui proses operasi kulit gelambir di Rumah Sakit Umum Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Operasi pada bocah asal Karawang tersebut dilakukan enam dokter spesialis kulit pada Rabu (24/7/2019).
Ade Somantri (43) mengatakan, berdasarkan penjelasan dokter, operasi yang berlangsung sekitar empat jam tersebut berlangsung lancar.
Dokter mengoperasi gelambir yang ada di tangan kanan dan kiri Aria Permana.
Tiga dokter menangani tangan kanan sementara tiga dokter lainnya menangani tangan kiri.
Ketua tim bedah plastik, dr Hardisiswo Soedjana, Sp.BP(K) mengatakan operasi dilakukan pada pukul 09.30 dan selesai pukul 14.45.
Aria Permana datang ke ruang operasi pukul 07.00.
Sebelum operasi dilaksanakan, tim dokter membuat desain khusus dan persiapan anastesi.
Dokter melakukan operasi pada bagian lengan atas dan bawah untuk menarik lemak dan kulit yang berlebihan dibuang.
"Karena kondisi lemak yang lumer dan kondisi di antara lemak dan kulit terdapat jaringan-jaringan penting seperti saraf, otot, dan pembuluh darah, sehingga mengharuskan kami amat sangat berhati-hati dalam melakukan tindak (operasi)," ucapnya dalam konferensi pers pasca-operasi di RSHS, Jalan Pasteur, Rabu (24/7/2019).
Tim dokter berhasil mengangkat lemak dan kulit dari bagian kedua tangan yang bergelambir sebanyak masing-masing 1 kilogram.
Untuk membuang lemak, tim dokter menyesuaikan dengan batas tertentu.
Hal tersebut dilakukan agar saluran di lapisan kulit tidak habis dan bagian tubuh tidak membengkak setelah operasi.
Dari operasi tersebut, Aria Permana mendapat 40 cm jahitan yang dilakukan menggunakan teknik khusus.
Jahitan tersebut memanjang dari lengan bawah hingga pergelangan tangan.
dr Hardi mengatakan Aria Permana akan memasuki fase pemulihan di ruang HCU (High Care Unit) sebelum dipindahkan ke ruang perawatan.
Selain itu, Aria Permana diperbolehkan pulang dua minggu kemudian.
Setelah pulang, Aria Permana juga harus banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas.
"Untuk boleh pulang sekitar dua minggu ke depan, sambil kami akan terus observasi hingga tidak ada lagi sisa luka jahitan yang masih terbuka atau basah. Selama itu Aria wajib bedrest dan berbaring di tempat tidur tanpa aktivitas berat apapun," ujarnya.
Operasi Berikutnya Fokus Kaki dan Dada
Setelah operasi pengangkatan gelambir pertama dilalui, Aria Permana masih harus menjalani operasi lainnya.
Masih terdapat gelambir di bagian tubuhnya seperti kaki dan dada.
dr Hardi memprediksi operasi tahap dua akan dilakukan 3-6 bulan ke depan namun semua bergantung pada kondisi fisik Aria Permana.
Operasi yang kedua akan berfokus pada bagian dada.
"Ketika nanti operasi bedah plastik tahap kedua nanti yaitu di bagian payudaya, kami akan membuang lemak-lemak yang berlebihan di bagian area tersebut dan merancang agar dada Aria itu, sehingga dapat menyerupai dada seorang laki-laki, karena kondisi saat ini sangat bergelambir dan tidak baik dari aspek estetika. Serta kami pun akan melakukan operasi lanjutan pada bagian lengan atasnya yang masih terdapat gumpalan lemak," ujar dia.
Pola Makan dan Aktivitas Diatur
Ade menjelaskan, menurut tim dokter, selama masa pemulihan pasca operasi, Aria diimbau untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas gerak, sebab terdapat luka jahitan operasi yang dapat berpotensi kembali terbuka, bila dirinya terlalu banyak memaksakan diri untuk bergerak.
Selain pola gerak, Aria pun diminta untuk dapat mengontrol pola makan secara teratur.
Karena hasil operasi bariatik atau operasi penyusutan lambung pada 17 April 2017 lalu, Aria tidak dapat mengkonsumsi makanan secara bebas.
"Intinya pasca operasi ini, Aria benar-benar harus di atur baik gerak atau pola makannya, karena masih dalam masa pemulihan.
Pasca operasi ini juga, Aria kemungkinan masih dirawat inap di sini untuk beberapa hari ke depan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan, sampai nanti diputuskan boleh pulang oleh tim dokter yang menangani Aria," katanya.
Bobot Awal
Bocah asal Karawang yang sempat mengalami obesitas itu bekerja keras untuk menurunkan berat badannya.
Awalnya, Aria Permana memiliki berat badan 192 kilogram, kini bobotnya telah menyusut ke angka 80 kilogram.
Sosok Aria Permana sempat viral karena berat badannya di atas bocah normal.
Akibatnya, Aria Permana kesulitan beraktivitas dan hanya bisa tengkurap.
Badannya sangat besar untuk anak berusia 11 tahun.
Nafsu makan Aria Permana juga cukup tinggi.
Dulu, Aria kerap melahap tiga bungkus mi instans sekali makan.
Ia juga mengonsumsi minuman manis.
Pada 2017, Aria Permana menjalani operasi batriatrik yaitu penyempitan lambung.
Operasi tersebut menunjukkan hasil yang baik.
Aria Permana menjadi lebih cepat kenyang sehingga berat badannya turun.
Tak hanya itu, Aria Permana juga berolahraga dan melakukan diet sehat untuk mendapatkan berat badan yang normal.
Bocah laki-laki yang periang itu mendapat bantuan dari binaragawan Ade Rai.
Ade Rai membimbing Aria Permana untuk berolahraga.
Ia juga memberikan fasilitas gym.
(Tribun Jabar/Fidya Alifa Puspafirdausi )
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kabar Aria Permana Setelah Dioperasi, 1 Kg Gelambir Berhasil Diangkat, Dapat 40 Cm Jahitan di Tangan,