Fokus Yayasan Kanker Indonesia Mengurangi Penderita Kanker Di Indonesia
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) berupaya membantu penanggulangan kanker dengan merumuskan langkah-langkah penanganan kanker di Indonesia.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Yayasan Kanker Indonesia (YKI) berupaya membantu penanggulangan kanker dengan merumuskan langkah-langkah penanganan kanker di Indonesia.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo menyebutkan berdasarkan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) 2019 YKI lima tahunan berhasil dirumuskan tujuh rekomendasi langkah penanganan kanker.
“Melalui diskusi panjang atas segala tantangan, masukan dan alternatif solusi serta paparan YKI Cabang, Rakornas 2019 YKI merumuskan untuk memperkuat segala kegiatan yang mendukung penanggulanagan kanker,” ucap Prof. Aru di Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2019).
Baca: Pemeriksaan Dini Sangat Penting untuk Penyembuhan Pasien Kanker
Baca: Serangan Stroke Ternyata Dapat Diprediksi
Baca: Apa Saja Olahraga yang Pantang dan Dianjurkan Bagi Penderita Diabetes?
Adapun poin pertama adalah pembenahan organisasi untuk meningkatkan kerjasama antara YKI dan YKI Cabang dan meningkatkan pelayanan di klinik utama dan klinik pratama YKI Pusat.
Kemudian YKI akan melakukan advokasi kepada Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengembangkan program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna, serta meningkatkan kerjasama dengan organisasi profesi untuk membantu pengumpulan data.
Tiga poin terakhir adalah membangun kepercayaan donatur secara akuntabel, membangun hubungan dengan stakeholder.
Poin terakhir adalah menggiatkan unit rokok di YKI guna melakukan advokasi ke pemerintah pusat dan daerah mengenai kawasan tanpa rokok. Termasuk edukasi bahaya rokok dan pelatihan berhenti merokok bagi penyuluh.
“Tantangan dalam penanggulan kanker perlu dihadapi bersama-sama, termasuk setiap anggota masyarakat melalui pola hidup sehat yang dapat menurunkan risiko kanker sampai dengan 35 persen,” ucap Prof. Aru.
Mengacu pada dara Globocan tahun 2018 terdapat 18,1 kuta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta atau setara dengan 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker.
Sementara di Indonesia sebanyak 136,2 per 100.000 penduduk mengalami kanker dengan kejadian tertinggi untuk laki-laki adalah kanker paru dan kanker hati, dan untuk perempuan kanker payudara dan kanker leher rahim.