TRIBUNNEWS.COM - Elifia Muthia, siswa kelas tiga SMA, punya keinginan berkontribusi dalam menumbuhkan pola hidup sehat kepada anak-anak.

Menurutnya, menanamkan kesadaran dan kebiasaaan pola hidup sehat kepada anak-anak perlu dilakukan sejak dini.

Metodenya bisa beragam sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Dia, generasi milenial, yang memiliki keahlian dalam membuat game, memilih game sebagai medianya. Bersama kawan-kawannya, siswi Jakarta Intercultural School (JIS) menciptakan Game “Hygiene Rush” berbasis Android yang bisa diunduh lewat Google Play.

“Hygiene Rush adalah permainan untuk anak-anak yang bertujuan untuk meningkatkan pola hidup yang bersih. Dalam permainan ini, anak-anak lebih memperdalam dan mempelajari tentang sitausi hidup bersih yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencuci tangan yang benar, cara menggosok gigi, merapikan buku pelajaran, sampai dengan membersihkan halaman rumah,” ujar Elifia Muthia, Minggu (15/09/2019).

Baca: Kronologi Pelemparan Batu ke Bus Persib hingga Buat Dua Pemain Luka di Kepala

Baca: Ban Mobil Pecah, Korban Kecelakaan di Tol Jagorawi akan Melakukan Kebaktian di Serpong

Dalam permainan ini, ujar Elifia, anak-anak dapat memilih karakter mereka, dan di setiap ronde mempunyai cerita permainan masing-masing, yang akan mereka selesaikan.

Kemudian anak-anak akan memperoleh bintang yang dikumpulkan, dengan tujuan untuk membeli beberapa baju yang sesuai dengan pilihan karakter mereka.

Setelah anak-anak menyelesaikan keseluruhan ronde, maka nilai mereka akan tersimpan dalam papan peringkat, sehingga diharapkan anak-anak termotivasi untuk berusaha mendapatkan nilai yang lebih tinggi dalam permainan berikutnya.

Tak berhenti sekedar menciptakan game, siswi JIS ini bersama perawat dari The Smile Centre juga melakukan kegiatan edukasi tentang pemeliharaan gigi bersih dan sehat ke sekolah SDN Grogol Selatan 08, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu kemaren (14/09/2019).

“Tujuan kegiatan ini adalah memotivasi dan membangun kesadaran pola hidup bersih sejak dini, baik melalui edukasi game yang telah dilaksanakan di beberapa pesantren dan sekolah, dan juga mendatangkan profesional tim dokter untuk sebagai narasumber,” tutur Elifia.

Elifia Muthia memilih SDN Grogol Selatan 08 menjadi tempat kegiatannya karena dirinya pada tahun 2016 pernah melakukan kegiatan Biofori di sekolah ini.

Selain itu, SDN 08 juga merupakan sekolah yang mendapat prestasi Sekolah Model Sehat atau Percontohan dalam hal Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) se Jakarta Selatan.

”Kita ingin berbagi dan menunjukkan kepada adik-adik di sekolah ini sedini mungkin bahwa betapa murah dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat agar kedepannya mereka terbiasa akan hal tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari,” ujar Elifia.

Dalam kesempatan yang sama, Elifia Muthia juga menyampaikan harapannya, semoga dengan adanya kegiatan sosialisasi yang dilakukannya diharapkan dapat memahami dan bisa mempraktekkan pola hidup sehat seperti cara perawatan gigi yang baik dan benar, membiasakan mencuci tangan sebelum makan, dan sebagainya.

Sementara, drg. Nila Alya Maulidina, Sp.KGA, MM dari Smile Center menyampaikan, kegiatan sosialisasi seperti ini terhadap para anak usia dini sangatlah tepat karena untuk memulai langkah kesadaran pelajar untuk meningkatkan rasa kepeduliannya dalam budaya hidup sehat, maka harus dilakukan sosialisasi refresentatif dan berkala.

”Kami dari The Smile Centre berharap kepada pihak sekolah dan orang tua untuk dapat serta dalam membudayakan perilaku pola hidup sehat, apalagi usia SD adalah masa dimana anak-anak menirukan kebiasaan orang-orang di sekitarnya ” kata dr. Alya.