Dokter Masih Punya Banyak Pilihan Obat Lambung dan Usus Selain Ranitidin
Obat-obat alternatif pengganti ranitidine itu juga dipastikan bisa diakses menggunakan BPJS Kesehatan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter kini sudah tidak bisa lagi meresepkan obat ranitidin kepada pasien yang mengalami sakit pada bagian lambung dan usus karena ditemukan adanya cemaran nitrosodimethylamine (NDMA) yang dapat memicu kanker.
Ketua Bidang Advokasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia dr Prasetyo Widhi Buwono, SpPD, menyebutkan pasien masih bisa ditangani karena ada pilihan alternatif obat lainnya.
"Ketersediaan obat mencukupi, masih ada obat lain, misalnya famotidin dan juga antasida," ucap dr Prasetyo di Kantor Pusat Badan POM, di Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
Pilihan obat yang disebutkan oleh dr Prasetyo tersebut masih masuk ke dalam golongan h2 blocker yang bekerja menghambat atau memblok produksi asam lambung yang meningkat.
Baca: Ashanty Idap Autoimun, Krisdayanti Sebut Istri Anang Hermansyah banyak Mengeluh dan Susah Tidur
"Itu sudah beredar ada antasida itu untuk menetralkan asam lambung, ada sucralfate itu melapisi lambung jadi lambung yang luka tidak terkena, kemudian ada juga obat yang sudah tersebar luas, proton pump inhibitor dia memblok dia lebih kuat," papar dr Prasetyo.
Obat-obat alternatif pengganti ranitidine itu juga dipastikan bisa diakses menggunakan BPJS Kesehatan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Yang terpenting dari itu, dr Prasetyo menyebutkan untuk mengantisipasi sakit maag adalah menjaga pola hidup seperti menghindari makanan pedas, asam, hingga jangan banyak cemas.
"Untuk maag mengubah pola hidup sangat penting seperti menghindari makanan yang merangsang maag, makan tepat waktu, dan mengurangi stres dan cemas," papar dr Prasetyo.