Mengenal Penyakit Mental yang Dialami Ariel Tatum, Dapat Membuat Penderitanya Lakukan Bunuh Diri
Penyebab Ariel Tatum mengidap Borderline Personality Disorder satu di antaranya kareena dihujat warganet.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Ariel Tatum aktris sinetron dan film layar lebar Indonesia ini mengaku sempat mengalami gangguan mental.
Menurut pengakuannya ia mengalami depresi sejak usia 13 tahun.
Dikutip dari Tribunwow, sejak saat itu ia sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, mulai dari minum banyak pil obat hingga menyewa jasa pembunuh.
Gadis yang mengawali kariernya menjadi model iklan ini secara blak-blakan mengaku dirinya mengidap Borderline Personality Disorder (BPD).
Terkait pengakuannya, Ariel menyatakan tidak pernah memiliki tujuan untuk membuat sensasi.
Baca: Depresi karena Dibully, Ariel Tatum Pernah Ingin Bunuh Diri, dari Minum Pil hingga Sewa Pembunuh
"Kalau demi konten itu enggak, karena aku enggak bikin konten apa-apa," ucap Ariel dilansir dari Tribunwow.com dalam channel YouTube Q&A METRO TV yang diunggah Senin (28/10/2019).
Ariel sempat ingin membuktikan tuduhan kepadanya tidak benar, namun niat itu ia urungkan.
Baca: Depresi karena Dibully, Ariel Tatum Pernah Ingin Bunuh Diri, dari Minum Pil hingga Sewa Pembunuh
"Aku cuma punya dua tangan, dua tanganku tidak bisa menutup semua mulut orang, akhirnya dua tanganku aku gunakan untuk menutupi kuping ku sendiri," ungkapnya.
Satu dari faktor yang menyebabkannya depresi parah adalah setelah menerima banyak hujatan dari warganet.
Meskipun hujatan dari warganet sempat membuatnya depresi, namun hal itu kini malah memuat dirinya menjadi lebih mencintai dirinya sendiri.
Ariel pun juga bersyukur karena dorongan untuk melukai dirinya sendiri maupun bunuh diri kini sudah tidak pernah muncul lagi.
Ariel rutin konsultasi dengan psikolog dan psikiaternya, serta melakukan meditasi.
Baca: Sempat Depresi, Ariel Tatum Blak-blakan Hampir Sewa Pembunuh Bayaran: Biar Dikiranya Gue Dibunuh
Dikutip dari nhs.uk, Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang merupakan gangguan mental yang ditandai dengan suasana hati serta citra diri yang senantiasa berubah-ubah, dan perilaku yang impulsif.
BPD menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitarnya.
Gangguan ini umunya muncul pada seoarng remaja yang mulai beranjak dewasa,
Penyebab munculnya gangguan mental ini bermacam-macam, beberapa di antaranya adalah:
1. Lingkungan
Kondisi lingkungan yang negatif dapat membuat seseorang mengalami gangguan ini, seperti pelecehan, bullying, penyiksaan.
2. Genetik
Menurut penelitian, gangguan mental ini dapat diturunkan secara kenetik.
3. Kelainan pada otak
Menurut penelitian, penyebab dari gangguan ini karena adanya kelainan fungsi dari zat kimia di otak yang berperan dalam pengaturan emosi.
4. Ciri kepribadian tertentu
Beberapa tipe kepribadian tertentu berisiko mengalami BPD, misalnya kepribadian agresif dan implusif.
Baca: Mengaku Idap Gangguan Mental, Ariel Tatum Sempat Ingin Bunuh Diri, Ini Cerita Pilunya
Pengidap BPD biasanya memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
1. Miliki ketakutan serius terhadap pengabaian atau ditinggal
2. Tidak dapat menjaga hubungan dengan stabil kepada orang-orang terdekatnya, seperti keluarga atau orang-orang terdekatnya
3. Tidak menghargai dirinya sendiri
4. Mempunyai perilaku yang implusif dan kadang berbahaya, seperti berjudi, menghamburkan uang, penyalahgunaan obat-obatan, berkendara dengan sembarangan
5. Sering mempunyai keinginan untuk mengakhiri hidupnya
6. Mood yang mudah berubah
7. Sering merasa hampa atau bosan
8. Memiliki pikiran yang paranoid
Baca: Kerap Ingin Bunuh Diri,Ariel Tatum Tak Malu Datangi Rumah Sakit Jiwa dan Konsultasi Kesehatan Mental
Namun diagnosis BPD tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, harus dilakukan ahlinya.
Penentuan diagnosis BPD dimulai dengan diskusi antara dokter dan penderita BPD tentang gejala yang dialami.
Kemudian dokter jga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarga, termasuk riwayat gangguan mental.
Setelah melakukan langkah-langkah diagnosis, dokter akan menetapkan diagnosis penyakit yang diidap oleh pasien.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)