Tropicana Slim Ajak Keluarga Indonesia Cegah dan Lawan Diabetes
Tropicana Slim kembali mengajak keluarga Indonesia cegah dan lawan diabetes melalui kampanye #Hands4Diabetes
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tropicana Slim kembali mengajak keluarga Indonesia cegah dan lawan diabetes melalui kampanye #Hands4Diabetes untuk menyemarakkan World Diabetes Day atau Hari Diabetes Sedunia tahun ini.
Memasuki tahun keenam, kampanye #Hands4Diabetes mengangkat tema “Keluarga dan Diabetes”, mengedukasi masyarakat Indonesia bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran besar untuk pencegahan diabetes.
Baca: 4 Manfaat Almond Bagi Kesehatan Tubuh, Kurangi Jerawat hingga Mengobati Diabetes
Baca: Jangan Suka Begadang, Bisa Berpotensi Terkena Diabetes!
Baca: Senam Aerobik Ternyata Dapat Menurunkan Gula Darah
“Diperlukan semangat dan kesadaran seluruh anggota keluarga untuk bersama-sama cegah dan lawan diabetes," ujar Brand Manager Tropicana Slim Noviana Halim di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Noviana menyampaikan, semangat ini diturunkan dalam bentuk ‘Senam Keluarga Lawan Diabetes’, hasil kolaborasi RSCM FKUI Tropicana Slim & Sobat Diabet.
Baca: 4 Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan, Bisa Obati Asma, Begini Cara Membuat & Resep Teh Daun Mangga
Baca: 5 Manfaat Biji Buah Mangga untuk Kesehatan, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
"Gerakan senam sehat ini terdiri dari dua jenis olahraga, yaitu olahraga aerobik untuk melatih jantung, serta olahraga resisten untuk melatih otot tubuh," katanya.
Sementara, Kepala Divisi Metabolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dr. Dante Saksono menambahkan saat ini diabetes masih menjadi momok yang perlu dilawan dan dicegah secara serius oleh masyarakat.
Bukan hanya jumlahnya yang semakin tinggi di Indonesia, usia penderita diabetes khususnya diabetes tipe 2, juga sudah semakin muda dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun berdasarkan data Riskesdas 2013, 90 persen dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2, yang umumnya terjadi pada orang dewasa.
Namun beberapa tahun terakhir makin banyak ditemukan pada usia dewasa muda di bawah 30 tahun bahkan pada anak-anak dan remaja.
Hal ini menurut Dante dikarenakan kurangnya pengetahuan yang tepat terkait pencegahan diabetes di keluarga, ditambah lagi anak-anak yang suka jajan makan kurang sehat dan tinggi gula.
"Selain itu kurang aktivitas fisik, sehingga mengakibatkan anak berpotensi memiliki berat badan berlebih atau obesitas yang membuat mereka makin berisiko menderita diabetes," pungkasnya.