Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tips Memilih Telur dan Daging yang Sehat untuk Dikonsumsi

Telur dan daging ayam merupakan sumber protein yang paling laris dikonsumsi masyarakat di Indonesia.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tips Memilih Telur dan Daging yang Sehat untuk Dikonsumsi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pedagang telur Eeng Suhendar (56) akan menimbang telur ayam yang dipesan pembeli di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (13/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Telur dan daging ayam merupakan sumber protein yang paling laris dikonsumsi masyarakat di Indonesia.

Untuk mendapatkan sumber protein yang lebih tepat dari ayam dan telur, dokter hewan Wayan Wiryawan mengingatkan agar saat membeli telur pastikan di kemasannya terdapat NKV.

NKV adalah singkatan dari Nomor Kontrol veteriner, yang artinya telur dan daging berasal dari peternakan yang menerapkan tatalaksana peternakan yang baik atau good farming practice sehingga produknya aman untuk dikonsumsi.

“Ayam dan telur juga kan sumber kehidupan jadi kita konsumsi rutin yang ada NKV-nya, itu yang aman, yang proses produksinya berarti benar dan aman,” ucap drh. Wayan saat ditemui di acara ‘Seminar Media: Pekan Peduli Antibiotik Sedunia 2019’ di Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).

Telur dan hewan yang tidak berasal dari peternakan yang memperhatikan aturan-aturan dikhawatirkan dapat menyebarkan kuman yang berbahaya bagi kesehatan.

Baca: Punya Rambut Kering? Coba 4 Ramuan Bahan Alami Berikut untuk Kembalikan Kelembaban

“Jadi yang dikhawatirkan kalau tidak dari peternakan yang ada NKV-nya potensi menyebarkan kuman yang resisten pada antibiotik yang dikonsumsi,” tutur drh. Wayan,

Berita Rekomendasi

Kemudian drh. Wayan juga menyebutkan kalau mengonsumsi telur atau hewan dalam jumlah wajar dan dengan cara memasak akan memenimalisir risiko penyakit.

Misalnya saja memilih daging yang diolah dengan cara dikukus lebih baik dibandingkan dengan metode dibakar yang dapat memancing sifat karsinogen yang dapat memicu kanker.

“Jadi proses masaknya yang jadi pemicunya, kaya tadi kalau dibakar bersifat kasinogen, jadi masak yang benar, gorengnya tidak lebih dari waktunya yang dapat memicu penyakit metabolik,” ujar drh. Wayan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas