Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Perokok Berat Donorkan Paru-parunya sebelum Meninggal, tapi Ditolak karena Organnya Sudah Menghitam

Perokok Berat Donorkan Paru-parunya sebelum Meninggal, tapi Ditolak karena Organnya Sudah Menghitam

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Perokok Berat Donorkan Paru-parunya sebelum Meninggal, tapi Ditolak karena Organnya Sudah Menghitam
LiveScience.com
Ilustrasi paru-paru. 

Perokok Berat Donorkan Paru-parunya sebelum Meninggal, tapi Ditolak karena Organnya Sudah Menghitam

TRIBUNNEWS.COM - Viral video penampakan paru-paru seorang perokok berat setelah ia meninggal.

Merokok satu bungkus sehari selama 30 tahun, paru-paru perokok tersebut berubah hitam.

Seperti yang dilansir Daily Mail, bukannya berwarna pink segar, paru-paru perokok itu berwarna hitam dan meradang akibat residu tembakau yang menyumbat paru-paru selama bertahun-tahun.

Dokter dari Rumah Sakit Wuxi di Jiangsu, China mengambil organ dari perokok berusia 52 tahun.

Perokok tersebut meninggal dunia karena menderita berbagai macam penyakit paru-paru.

Baca: VIRAL Pria Tabung Rp 200 Ribu Tiap Menahan Diri untuk Merokok, Kumpulkan Rp 354 Juta Selama 4 Tahun

via Daily Mail
via Daily Mail
Berita Rekomendasi

Video penampakan paru-paru itu direkam oleh salah seorang dokter bedah.

Video kemudian dibagikan ke media sosial dan telah dilihat lebih dari 25 juta kali.

Netizen menyebut video itu sebagai "iklan anti rokok terbaik yang pernah ada."

Dalam keterangan video yang diunggah pihak rumah sakit, tertulis, "Kamu masih berani merokok?"

Lihat videonya di sini.

Sebelumnya, pasien menandatangani persetujuan donasi paru-paru sebelum ia meninggal.

Akan tetapi dokter langsung sadar paru-paru itu tidak bisa dipakai.

Dr Chen, dokter bedah yang juga wakil direktur di rumah sakit itu berkata:

"Pasien tidak melakukan CT scan sebelum meninggal dunia."

"Ia mengalami mati otak, dan paru-parunya langsung diangkat setelah itu."

"Awalnya, uji indeks oksigen menunjukkan hasil yang baik."

Baca: Video Viral Bocah Balita Hisap Vape dan Sengaja Direkam oleh Orangtua, Tuai Banyak Kecaman 

"Tapi saat kami melihat wujud asli paru-parunya, kami sadar kami tidak bisa memberikannya pada orang lain."

"Kami, warga China, memang gemar merokok."

"Rasanya percuma jika kami menolak donasi paru-paru dari para perokok."

"Namun ada aturan yang ketat."

"Kami akan menerima paru-paru dari orang yang berusia kurang dari 60 tahun, tidak ada atau minimal hanya sedikit infeksi pada paru-paru, serta hasil rontgen yang bisa diterima."

"Jika semua persyaratan itu terpenuhi, maka kami akan mempertimbangkan transplantasi paru-paru."

via Daily Mail
via Daily Mail 

Professor Peter Openshaw dari National Heart and Lung Institute berkata pasien menderita empisema paru-paru.

Kondisi itu menyebabkan paru-paru menjadi sangat meradang dan mengembang, membuat penderitanya sesak nafas.

Ia mengatakan bahwa petugas medis mungkin akan menggembungkan paru-paru dengan udara atau cairan sebelum diangkat untuk didonorkan.

Karena itulah paru-paru akan terlihat jauh lebih besar daripada postmortem paru-paru biasanya.

Dr Chen mengunggah video itu ke media sosial dengan tagar 'jieyan' - huruf Mandarin untuk kata 'berhenti merokok'.

Ia menulis: "Banyak perokok di negara ini memiliki paru-paru seperti ini."

"Tim kami memutuskan untuk menolak paru-paru ini untuk transplantasi."

"Jika Anda seorang perokok berat, paru-paru Anda mungkin tidak akan diterima bahkan jika Anda memilih untuk menyumbangkannya setelah meninggal dunia."

"Lihatlah paru-paru ini - apakah Anda masih berani merokok?"

Menurut sebuah studi tahun 2018 yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, 350 juta orang dewasa (27 persen) adalah perokok.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan belum menyepakati usulan revisi Peraturan Pemerintah 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi kesehatan
ILUSTRASI (IMPERIAL COLLEGE)

Di Inggris, satu dari tujuh orang dewasa sekarang merokok tembakau atau sekitar 5,9 juta orang.

Jumlah tersebut turun dari 7,7 juta pada tahun 2011, ketika jumlah perokok mendekati satu banding lima.

Merokok adalah penyebab terbesar kanker yang sebenarnya dapat dihindari.

Diketahui rokok menghasilkan bahan kimia yang menyebabkan setidaknya 15 jenis penyakit yang berbeda.

Bukti menunjukkan rokok menjadi sebab dari 70 persen kasus kanker paru-paru.

Kanker paru-paru memiliki jumlah kematian tertinggi dari jenis kanker lainnya.

Orang-orang tertarik untuk merokok karena nikotin dapat membuat mereka merasa enak, tetapi mudah menjadi kecanduan dan sangat sulit untuk berhenti begitu merokok menjadi kebiasaan.

Merokok membunuh 1,2 juta orang setiap tahun.

Orang yang melakukannya dua kali lebih sering berpotensi terkena serangan jantung 30 kali lebih mungkin besar daripada terkena kanker paru-paru.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas