Pilihan Terapi Untuk Menangani Penyakit Kulit Vitiligo
Penyakit kulit vitiligo yakni hilangnya warna kulit yang berbentuk bercak warna putih susu bisa ditangiani dengan berbagai pilihan pengobatan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penyakit kulit vitiligo yakni hilangnya warna kulit yang berbentuk bercak warna putih susu bisa ditangiani dengan berbagai pilihan pengobatan.
Sebelum mengenali lebih jauh cara pengobatannya, penyembuhan vitiligo tergolong pengobatan jangka panjang seperti yang dikatakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Senior di Klinik Pramudia, dr. Ronny Handoko.
“Pada dasarnya, pengobatan terhadap vitiligo termasuk pengobatan jangka panjang dan lama pengobatannya tidak bisa diprediksi,” kata dr. Ronny di diskusi media terkait Vitiligo di Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Adapun pengobatan akan dilakukan untuk mencapai lesi atau jaringan yang stabil, kalau lesi stabil akan dicari alternatif untuk menghilangkan atau menyamarkannya.
Baca: Hati-hati Pilih Cat Rambut, Bahan Kimia di Dalamnya Picu Vitiligo, Kulit Jadi Belang-belang Putih
Baca: Mirip Panu, Ada Bercak Putih, Yuk Kenali Vitiligo,Penyakit Kehilangan Warna Kulit, Ini Gejalanya
Pilihan terapi untuk mengatasi vitiligo ada Terapi Topical Corticosteroid (TCS) dan Tropical Calcineurij Inhibitor (TCI). Pengobatan TCS diawali dengan uji coba selama tiga bulan, dilakukan setiap hari agar menstabilkan dan meningkatkan repigmentasi.
Kemudian masuk ke tahapan TCI yang merupakan pengembangan dari terapi TCS yang terdapat dalam dua bentuk yaitu salep dan krim. Pada orang dewasa, TCI sedikit lebih efektif daripada TCS.
“Tapi terapi yang efektif dan berhasil bagi orang dewasa, belum tentu efektif untuk pasien anak-anak. Buat anak juga jangan over treatment,” kata dr. Ronny.
Terapi TCI dan TCS ini bisa menimbulkan efek samping pada kulit, contohnya untuk TCS atrofi pada kulit, strech mark, dan munculnya teleangiektasis. Sedangkan TCI menimbulkan skin burning, efek kemerahan, gatal, dan efek warna kulit lebih gelap.
Jika ingin menghentikan penggunaan obat dan memiliki vitiligo dengan lesi luas terapi dipegmintasi bisa jadi pilihan tepat, yakni menyamarkan warna kulit disekitaran kulit yang terkena vitiligo.
“Jika memiliki lesi yang sudah sangat luas, terapi dipegmintasi adalah pilihan yang tepat sehingga penderita bisa menghentikan obat vitiligonya,” tutur dr. Ronny.
stilah penyakit kehilangan warna kit atau vitiligo memang tidak sepopuler jenis penyakit kulit lainnya seperti jamur, panu, ataupun ruam kulit.
Penyakit vitiligo ini terjadi karena sel-sel yang memproduksi melanin yaitu melanosit mati dan berhenti berfungsi.
Vitiligo juga bisa disebabkan kelainan metabolik, faktor genetik, stres oksidatif, respons autoimun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.