3 Korban Meninggal Banjir di Jakarta akibat Hipotermia, Yuk Kenali Gejala dan Perawatannya
BNPB merilis 30 korban meninggal saat banjir di Jabodetabek, tiga di antaranya tak tertolong akibat mengalami hipotermia.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penangulangan Bencana(BNPB) merilis jumlah korban meninggal saat terjadi banjir di wilayah Jabodetabek, Kamis (2/1/2020), pukul 21.00 WIB.
Secara keseluruhan terdapat 30 korban meninggal, tiga di antaranya tak tertolong akibat mengalami hipotermia.
Untuk itu, penting mengenal lebih jauh tentang hipotermia agar mengetahui gejala dan perawatannya.
Hipotermia merupakan kondisi parah saat suhu tubuh turun hingga tidak normal.
Orang dapat menderita hipotermia karena terpapar cuaca dingin atau air dingin.
Kemudian, penderita hipotermia rentan terhadap pembekuan jaringan tubuh dan gangguan aliran darah yang menyebabkan kematian.
Nah, bagaimana gejala dan pengobatan hipotermia?
Berikut gejala dan perawatan hipotermia, dilansir Tribunnews dari Medicalnewstoday:
- Gejala ringan:
- Pusing
- Lapar dan mual
- Kesulitan berbicara
- Gejala sedang sampai parah:
- Menggigil bisa berhenti
- Bicara tidak jelas
- Kebingungan yang signifikan
- Kantuk
- Apatis atau kurang perhatian
- Nadi lemah
- Pengobatan:
Pengobatan dilakukan dengan memperhatikan seseorang yang mengalami hipotermia.
- Perawatan:
1. Perawatan dengan melakukan pertolongan pertama
Ketika seseorang mengalami hipotermia, lebih baik melakukan beberapa perawatan pertolongan pertama yang dilakukan sebelum tim medis tiba, seperti:
- Memindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat, dan kering.
- Lepaskan pakaian basah, gunakan benda-benda yang ada dan aman untuk menutupi seluruh tubuh dan kepala.
- Menempatkan seseorang ke tempat yang beralas atau selimut untuk melindungi mereka dari tanah.
- Memantau pernapasan dan melakukan CPR jika pernapasan berhenti.
- Menyediakan minuman hangat yang tidak mengandung alkohol atau kafein ketika orang itu sadar.
Lebih baik, individu tersebut tidak terkena panas langsung, seperti lampu panas atau air panas, karena ini dapat merusak kulit.
Kemudian, hal itu dapat memicu detak jantung tidak teratur yang berpotensi menyebabkan detak jantung berhenti.
Jangan menggosok atau memijat orang tersebut karena dapat menyebabkan henti jantung.
2. Perawatan klinis
Menurut artikel di American Family Physician (AFP) yang terdapat pada jurnal dari American Academy of Family Physicians (AAFP), teknik-teknik berikut dapat membantu mengobati hipotermia.
- Perawatan menggunakan kemampuan penghasil panas individu, seperti melepas pakaian mereka yang dingin dan basah menggantinya dengan pakaian kering.
Kemudian memindahkannya ke lingkungan yang hangat.
- Perawatan dengan melibatkan benda-benda yang bisa menjadi penghangat tubuh, seperti botol air panas yang ditempelkan pada tubuh yang dingin.
- Perawatan dengan menggunakan cairan intravena yang dihangatkan untuk mengairi rongga tubuh, termasuk rongga dada, peritoneum, lambung, dan kandung kemih.
Berikut penyebab hipotermia, dilansir Tribunnews dari mayoclinic.org:
· Mengenakan pakaian yang tidak hangat ketika cuaca dingin dan hujan.
· Tinggal terlalu lama dalam cuaca dingin
· Tidak bisa keluar dari pakaian basah atau pindah ke lokasi yang hangat dan kering
· Jatuh ke dalam air, seperti kecelakaan berperahu dan terendam banjir.
· Tinggal di rumah yang terlalu dingin, baik karena pemanas buruk atau terlalu banyak pendingin ruangan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)