Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyebab Virus Corona Diduga dari Kelelawar di Pasar Wuhan, Kenapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?

Penyebab virus corona diduga karena kelelawar di sebuah pasar di Wuhan. Mengapa orang China suka makanan ekstrem?

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Penyebab Virus Corona Diduga dari Kelelawar di Pasar Wuhan, Kenapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?
Twitter @muyixiao
Sebuah pasar di China diduga menjadi pusat penyebab wabah virus Corona. Pasar tersebut menjual daging ular hingga tikus ilegal. 

TRIBUNNEWS.COM - Virus Corona yang merebak diduga berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Seafood Huanan, Wuhan, China.

Dugaan sementara hewan liar tersebut adalah kelelawar atau ular, meskipun sampai saat ini belum dapat dibuktikan.

Pasar Seafood Huanan sendiri adalah pasar tradisional yang menjual bebagai barang kebutuhan sehari-hari.

Namun pasar ini juga menjual benda tak lazim, termasuk hewan liar hidup atau siap olah.

Dilansir Mothership Singapore, ada berbagai hewan liar yang dijual di Pasar Seafood Huanan.

Sebut saja rubah, anak serigala, buruk merah, unta, burung unta, koala, dan landak.

Penjual di pasar tersebut juga menawarkan jasa potong dan pengiriman bagi konsumen yang ingin membeli hewan eksrem tersebut.

Berita Rekomendasi

Pertanyaanya, mengapa orang China gemar menyantap hewan liar yang tak lazim untuk dikonsumsi?

Dilansir South China Morning Post, menurut ekonom politik independen, Hu Xingdou, alasan budaya, ekonomi, dan politik masih jadi alasan mengapa orang China suka makan hewan liar dan eksotis.

“Orang China melihat makanan sebagai suatu kebutuhan utama."

"Karena kelaparan adalah ancaman yang besar dan bagian tak terlupakan dari sejarah negeri ini,” ujar Hu seperti dilansir South China Morning Post.

“Mungkin banyak orang China yang tak lagi bermasalah dalam hal makanan."

"Namun memakan daging, organ, atau bagian dari hewan atau tumbuhan langka telah menjadi identitas bagi sebagian orang," imbuh dia.

Selain itu, dilansir Mothership Singapore, orang-orang China menganggap hewan liar lebih bernutrisi daripada hewan yang dikembangbiakan khusus untuk dikonsumsi.

Status sosial juga menjadi alasan mengapa banyak orang China yang masih senang mengonsumsi hewan langka dan liar.

Misalnya, semangkuk sup kelelawar memiliki nama “Fu” dalam bahasa Mandarin yang artinya adalah keberuntungan dan nasib baik.

Ini sekaligus menjadi alasan mengapa mudah menemukan pasar yang menjual hewan liar dalam kondisi hidup atau mati di kota besar China.

Pasar dengan kuliner ekstrem ini dapat ditemui di wilayah Provinsi Guangdong, Guangzhou, dan Shandong.

Pasar Seafood Huanan dipercaya sebagai sumber dari penyebaran wabah Virus Corona.

Pada Rabu (22/01/2020), pemerintah Wuhan telah melarang proses jual beli hewan di pasar basah tersebut.

Sejauh ini telah ada sekitar 628 kasus coronavirus di China dan 17 di antaranya meninggal dunia.

Kini penyebaran virus sudah mencapai ke beberapa negara seperti Thailand, Hongkong, Macau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Amerika, dan Vietnam.

(KOMPAS.com/Syifa Nuri Khairunnisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Diduga dari Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas