Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bahaya Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga, Dokter: Itu 1.200 Kali Lebih Beracun dari Sianida

Satu keluarga tewas setelah mengonsumsi ikan buntal. Dokter mengatakan ikan buntal mengandung racun yang 1.200 kali lebih kuat dari Sianida.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bahaya Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga, Dokter: Itu 1.200 Kali Lebih Beracun dari Sianida
Zaujimavosti.net
Ikan buntal (kiri), ilustrasi meninggal dunia (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia setelah mengonsumsi ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).

Diberitakan TribunJateng.com sebelumnya, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin memastikan pihaknya sudah melakukan uji laboratorium terkait masakan ikan buntal yang dikonsumsi keluarga tersebut.

"Mereka meninggal lantaran keracunan," terangnya, Selasa.

Baca: Fakta-Fakta 90 Warga Mesuji Lampung Alami Keracunan Makanan

Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris menyebutkan ikan buntal memang bahaya untuk dikonsumsi.

Pasalnya, menurut Fiarry, racun tetrodoxin yang terkandung dalam ikan buntal jauh lebih kuat dari Sianida.

Bahkan, tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun tersebut.

"Racun ini bersifat 1.200 kali lebih beracun dari Sianida dan tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ini, sehingga dia berbahaya jika dimakan," ungkap Fiarry saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) malam.

BERITA REKOMENDASI

Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun.

"Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium, mata, maupun kulit," terangnya.

Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh.

Baca: Sejumlah Hewan Mati Mendadak di Bekasi Bikin Geger, Polisi Sebut Keracunan Bukan Karena Virus

Sehingga, otot-otot akan mengalami kelumpuhan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bernapas.

Seseorang pun dapat meninggal dunia karena kehabisan napas akibat racun ini.


Keterangan Polisi

Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, satu keluarga yang tewas akibat keracunan ikan buntal ini terdiri dari empat orang.

Keluarga tersebut terdiri atas seorang ibu bernama Siti Habsah (80), yang tinggal bersama keluarga putrinya, Dewi Ambarwati (50).

Dewi tinggal di rumahnya bersama sang suami, Muhlis Hartono (65), serta anaknya yang masih balita.

Siti, Dewi, dan Muhlis meninggal dunia dalam kejadian ini.

"Dalam rumah itu ada empat orang.

Yang satu masih balita, kini dirawat kerabat sana," ujar Arman.

Menurut Arman, kejadian itu bermula saat Muhlis mendapatkan ikan buntal hasil pancingan, Senin (9/3/2020).

Ikan itu kemudian dimasak bumbu santan dan dihidangkan sebagai menu makan.

Berdasarkan keterangan kerabat, para korban mengeluh pusing setelah mengonsumsi masakan ikan buntal itu.

Baca: Bisa Dialami Setiap Orang, Inilah 6 Tanda Keracunan Makanan

Namun, ketiga korban masih tetap memakannya.

"Hari selanjutnya, Selasa, mereka masih makan ikan itu, lalu mereka mengeluh mulas dan muntah-muntah," ujar Arman.

Ketiga korban tersebut akhirnya dilarikan ke puskesmas setempat.

Namun nahas, nyawa mereka sudah tidak tertolong lagi.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJateng.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas