Berjemur Terbukti Mampu Tingkatkan Imunitas, Berikut Rincian Waktu yang Tepat untuk Berjemur
Berjemur kini menjadi cara tren yang dilakukan masyarakat dalam mendapatkan Vitamin D secara alami dalam melawan Covid-19, kapan waktu yang tepat?
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Saat pandemi Covid-19 yang terus meluas, imunitas tubuh menjadi satu dari hal yang paling diperhatikan oleh masyarakat.
Pada imun tubuh yan baik dipercaya menjadi cara untuk mencegah terjangkit virus corona atau Covid-19.
Selain konsumsi makanan bergizi, berjemur di bawah matahari kini menjadi cara tren yang dilakukan oleh masyarakat dalam mendapatkan Vitamin D secara alami.
Dilansir dari otsuka.co.id, vitamin D tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang, tetapi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca: UPDATE Kasus Corona di Indonesia: Bertambah 4 Orang, Total 35 Pasien Positif Covid-19 Sembuh
Vitamin D seperti saklar dalam tubuh yang dapat menghidupkan dan mematikan proses metabolisme dan genetik untuk menjaga tubuh yang sehat.
Kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Kadar vitamin D yang rendah menyebabkan berbagai jenis penyakit kronis di antaranya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, diabetes, penyakit autoimun, penyakit infeksi, gangguan neurologis, dan depresi.
Penyakit autoimun dapat terjadi jika sistem kekebalan tubuh terlalu sensitif/kewalahan, dan menjadi bingung untuk membedakan antara 'lawan' atau 'teman' sehingga tidak melawan patogen, tetapi secara ambigu menyerang jaringan tubuh sendiri.
Dengan hadirnya kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh kita selalu ada untuk menenangkan dan mengingatkan, sehingga sistem kekebalan tubuh bisa lebih meningkat.
Cara mendapatkan Vitamin D secara alami
Cukup terpapar sinar matahari UVB dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak perlu berlama-lama, cukup lakukan selama 5-15 menit secara rutin.
Rekomendasi dari Bill Fleming, berjemur baik dilakukan 4-6 kali seminggu selama 5-15 menit.
Waktu terbaik adalah ketika bayangan kita lebih pendek dari tinggi badan kita.
Untuk Indonesia, waktu terbaik untuk berjemur pada:
Pukul 10.00-11.00 WIB hingga 14.00-15.00 WIB.
Untuk WITA waktu terbaik untuk mendapatkan UVB pada pukul 09.00-10.00 pagi (WITA).
Untuk mendapatkan vitamin D yang cukup, disarankan agar tangan dan kaki terkena sinar matahari, setidaknya 1/3 dari tubuh atau kulit.
Warna pakaian yang digunakan harus lebih ringan untuk meningkatkan penyerapan vitamin D, misalnya warna putih.
Kontak langsung matahari dengan kulit sangat dianjurkan.
Berikut manfaat dari berjemur dikutip dari Lifehack:
1. Menurunkan tekanan darah
Beberapa peneliti di Universitas Edinburgh menemukan bahwa senyawa yang disebut nitric oxide yang membantu menurunkan tekanan darah dilepaskan ke dalam pembuluh darah segera setelah sinar matahari menyentuh kulit.
Temuan ini penting karena sampai saat itu dianggap bahwa satu-satunya manfaat kesehatan sinar matahari bagi manusia adalah untuk merangsang produksi vitamin D.
2. Meningkatkan kesehatan tulang
Vitamin D merangsang penyerapan kalsium dan fosfor yang menguatkan tulang dalam tubuh.
Namun, penelitian juga menunjukkan ada korelasi langsung antara kepadatan tulang dan vitamin D3.
Vitamin D3 adalah vitamin yang larut dalam lemak yang terbentuk selama proses pembuatan Vitamin D ketika sinar matahari mengenai kulit.
Vitamin D3 dapat mengatur penyerapan kalsium.
3. Mengurangi gejala Alzheimer
Penelitian klinis telah menunjukkan pasien Alzheimer yang terpapar sinar matahari sepanjang hari dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore diikuti oleh kegelapan malam memberikan skor yang lebih baik pada ujian mental dan meningkatkan beberapa aspek penyakit.
satu studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menemukan bahwa pasien Alzheimer yang terpapar cahaya terang memiliki lebih sedikit gejala depresi, terjaga malam hari, agitasi dan kehilangan fungsi lebih sedikit daripada mereka yang terpapar pencahayaan siang hari yang redup.
4. Menyembuhkan kelainan pada kulit
Sinar matahari mempromosikan penyembuhan gangguan kulit, seperti jerawat, psoriasis, eksim, penyakit kuning dan infeksi kulit jamur lainnya.
Dalam satu studi , misalnya, terapi berjemur luar ruang selama empat minggu berhasil digunakan untuk menghilangkan gejala psoriasis secara signifikan pada 84 persen subjek.
Sinar matahari telah berhasil digunakan untuk mengobati gangguan kulit.
5. Meningkatkan kekebalan tubuh
Paparan sinar matahari dapat membantu menekan sistem kekebalan yang terlalu aktif, hal tersebut bisa menjelaskan mengapa sinar matahari digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti psoriasis.
Dan karena sel darah putih meningkat dengan paparan sinar matahari dan mereka memainkan peran kunci dalam memerangi penyakit dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi, paparan sinar matahari moderat sangat membantu sistem kekebalan tubuh.
6. Kurangi risiko kanker
Kekurangan vitamin D meningkatkan risiko banyak kanker, terutama kanker payudara dan usus besar.
Studi menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D menghasilkan penurunan dramatis 60% dalam risiko mengembangkan segala bentuk kanker.
Hal itu menegaskan manfaat vitamin D dan paparan sinar matahari dalam mengurangi risiko kanker.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)