Cara Mengatasi Demam pada Anak, Ketahui Gejala dan Penyebabnya
Ketika anak demam, orang tua perlu melakukan hal-hal sebagai berikut untuk mengatasi demam pada anak supaya cepat teratasi dengan baik.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Demam yang dialami oleh anak menjadi masalah yang biasanya membuat kebanyakan orang tua panik.
Tak perlu khawatir lagi! Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi demam pada si kecil.
Yang terpenting, orang tua harus memahami gejala demam sang anak.
Tak kalah penting adalah apa yang menjadi penyebab anak mengalami demam tersebut.
Dilansir kidshealth.org, berikut 7 cara yang akan membantu menurunkan demam anak:
1. Tawarkan lebih banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
2. Berikan asetaminofen atau ibuprofen berdasarkan rekomendasi dokter dan jangan berikan aspirin.
3. Jangan pernah menggunakan alkohol gosok atau mandi air dingin untuk menurunkan demam.
4. Beri anak Anda pakaian yang menutupi badannya atau dengan seprei atau selimut ringan.
Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Kamis 30 April 2020, Gemini Berjemur, Mata Scorpio Lelah
Baca: 8 Manfaat Puasa bagi Kesehatan, Menurunkan Berat Badan hingga Mengontrol Gula Darah
5. Biarkan anak Anda makanan yang dia inginkan supaya perut tidak kosong dan jangan memaksakan makan jika anak Anda tidak menyukainya.
6. Jika anak Anda juga muntah dan / atau diare , tanyakan kepada dokter, hubungi atau bawa anak segera ke rumah sakit agar segera mendapatkan penanganan medis.
7. Pastikan anak Anda banyak istirahat, jangan terlalu banyak melakukan aktivitas berat.
Menurut kidshealth.org, gejala-gejala jika anak terkena demam adalah sebagai berikut:
- Rewel
- Terlihat tidak nyaman
- Badannya hangat saat disentuh
- Memerah, atau muncul ruam pada tubuh
- Tubuh berkeringat
Ketika anak terkena demam, yang harus orang tua lakukan adalah memberi penanganan dan penjagaan terbaik hingga suhu kembali normal setidaknya selama 24 jam.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum timbulnya demam:
1. Adanya infeksi seperti infeksi saluran kemih (sering buang air kecil atau buang air kecil disertai rasa pedih), infeksi streptokokus pada tenggorokan (sering kali disertai dengan radang tenggorokan), infeksi sinus (rasa sakit di atas atau di bawah kedua mata), dan abses gigi (bengkak di bagian mulut).
2. Infeksi mononucleosis yang disertai rasa lelah.
3. Tertular suatu penyakit saat Anda berada di luar negeri.
4. Kelelahan karena kepanasan atau terbakar sinar matahari hebat.
Namun, tingkat bahaya demam berbeda-beda pada anak, jika anak masih bayi dan berusia di bawah 3 bulan, gejala yang ditimbulkan berbeda.
Bayi berusia di bawah 3 bulan memiliki suhu 100,4 ° F (38 ° C) atau lebih tinggi harus segera mendapat penanganan medis.
Bayi usia 3 hingga 6 bulan dengan demam 102 ° F atau lebih tinggi dan siapa pun yang lebih dari 6 bulan dengan demam 103 ° F atau lebih tinggi juga harus segera mendapatkan penanganan medis.
Apabila anak mengalami gejala atau tanda-tanda berbahaya demam berikut ini, artinya anak Anda harus segera mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit dan ditangani oleh dokter:
- Mengalami diare yang berkepanjangan dan / atau muntah berulang.
- Memiliki tanda-tanda dehidrasi (buang air kecil dari biasanya, tidak memiliki air mata saat menangis, kurang waspada dan kurang aktif dari biasanya).
- Mengalami demam selama 5 hari atau lebih, hal ini cukup berbahaya jika di biarkan.
- Mengalami sesak nafas, atau anak susah bernafas dengan normal.
- Memiliki kronis masalah medis seperti penyakit sel sabit , masalah jantung, kanker , atau lupus.
Dikutip dari parents.com, demam sebenarnya bisa bermanfaat, karena mereka menendang sistem kekebalan untuk membantu tubuh melawan infeksi, kata Anne Tran, MD., seorang dokter rumah sakit anak di Kaiser Permanente di Hawaii.
Jadi itu tadi adalah hal-hal yang harus Anda lakukan jika anak Anda terkena demam, ketahui gejalanya sebelum melakukan tindakan.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)